Mohon tunggu...
Dorselinda Wanggai
Dorselinda Wanggai Mohon Tunggu... Psikolog - S1 Theologi STTBI Petamburan Jakarta, N Gembala Komsel, Ketua pendoa dan Pembicara di GBI Rock Jayapura.

Titel bukan segalanya tapi bagaimana saya sebagai seorang wanita asli Papua mau berdampak buat tanah Papua dan buat Bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak yang Menghambat Komunikasi Generasi dalam Dunia Digital yang Tak Menentu

13 November 2021   20:22 Diperbarui: 13 November 2021   20:22 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 2.1. Dunia Generasi Digital

  • Dimana kita ketahui sekarang ini adalah Generasi Digital bertumbuh dengan kemajuan teknologi digital di dalam dunia yang super cepat. Mereka berubah secara drastis serta terhubung dalam jaringan mendunia yang luar biasa dasyatnya. Dalam satu waktu, internet   membawa mereka ke dunia,  dan membawa dunia ke  dalam kehidupan mereka, yang mana semua ada dalam jangkauan ujung jari-jari mereka, bayangkan saja perdetik ujung jari mereka menekan atau  dalam satu klik saja maka dunia terbentang di hadapannya, dan bisa dimasukinya dimana atau kapan saja dan itulah yang membuat mereka disebut sebagai Generasi Digital yang spektakuler.
  • Perlulah orang tua lebih lagi mengenali anak-anak dari sisi generasi dimana kitalah yang harus punya andil dalam kehidupan mereka dan dalam lingkungan keseharian mereka. Nilai-nilai moral yang disanjung, bagaimana mereka menyikapi hidup, atau kebiasaan dan perilaku mereka ataupun medianya, teman sebaya mereka serta bahasanya. Semuanya ini bergabung membentuk cara pandang ataupun wawasan yang pada gilirannya mengarahkan hidup mereka sebagai Generasi Digital. Yang mana setiap orangtua yang ingin melindungi anaknya dalam dunia maya haruslah terlebih dahulu memahami dunia maya tersebut.Dunia maya adalah sebuah dunia yang sangat berbeda dengan dunia dimana dirinya bertumbuh dan dibesarkan. Walaupun kita sebagai orangtua tinggal bersama anak-anak kita tapi tentunya lewat perkembangan zaman yang ada kalau kita tidak memperhatikan mereka lebih teliti maka apa yang terjadi? Komunikasi kita akan terputus dan akibatnya adalah efektifitas untuk mempengaruhi mereka terimbas, dan sirnalah sudah pengaruh kita sebagai orang tua dalam kehidupan mereka. Begitu mudah dan canggihnya dunia sekarang ini yang bisa mereka jelajahi dan pada saat yang sama informasi yang diperoleh sangat mudah dan banyak, sehingga mereka perlu hikmat orang dewasa di sekitarnya  untuk bisa membantu mereka dalam pengenalan akan hal ini yaitu dunia digital, sehingga tidak menyesatkan mereka. Untuk itu, perlulah komunikasi empat mata pada generasi digital tersebut.
  • Ada beberapa hal yang kita lihat sekarang ini dari Generasi Digital yaitu : kalau tidak  menyentuh handphone canggih mereka atau Ipod, tablet, ataupun notebook, maka kehidupan mereka seperti kehidupan yang kosong yang tidak menggairahkan bahkan tidak mengasyikan bagi mereka dan hal ini yang membuat komunikasi mereka menjadi terganggu. Itulah pendapat mereka dalam dunia sekarang ini yaitu dunia Digital. Yang lainnya adalah mereka dapat melakukan hal-hal yang bersamaan seperti belajar sambil mendengarkan musik bahkan bisa sekaligus membalas pesan mereka menggunakan Handphone mereka, inilah anak-anak generasi milenial yang luar biasa. Tidak bisa bersosialisasi dengan lingkungan di sekitar mereka secara nyata, karena waktu mereka habis dengan yang namanya dunia maya lewat media canggih yang mereka miliki. Inilah yang disebut dengan Generasi Digital yang membangun hidup mereka dengan sebutan Generasi Jaringan yang luar biasa, aktif dan penuh kreatif tetapi kurang dalam hal berkomunikasi secara langsung dan nyata.
  •  

2.2. Dampak Negatif Dunia Digital

  • Sebagai orang tua yang baik hal apa yang paling mencemaskan dalam kehidupan bagi anak-anaknya? Yaitu dampak dari negatif Dunia Digital, diantaranya adalah: kecanduan game on-line yang tentunya akan mempengaruhi anak tersebut sehingga berdampak dalam dunia pendidikan mereka, dan akan mempengaruhi prestasi mereka tentunya. Gaya Bahasa yang gaul dan buruk, akhirnya kurang sopan dalam hal berkomunikasi dan yang paling mengerikan adalah masalah pornografi yang sangat dicemaskan orang tua terhadap anak-anaknya.

  • Media Digital juga bisa menayangkan hal-hal yang berbau kekerasan sehingga dapat membentuk identitas diri mereka kepada pergaulan yang buruk. Untuk itu perkembangan otak anak akan kacau dan imajinasi mereka akan terbawa kemana-mana dan itulah hal yang paling ditakutkan orangtua zaman sekarang ini, karena kita melihat bahwa sudah banyak terjadi kekerasan juga lewat dunia maya yang dimana ada yang memperjualbelikan manusia atau anak-anak muda lewat sosial media yang semakin hari menuju kekehancuran.

1.3 Tanggapan Orangtua

 Dengan seiringnya waktu, mau tidak mau semua anak-anak di dunia harus terjun langsung dengan yang namanya Dunia Digital. Inilah yang menjadi pertanyaan orang tua kepada Dunia Pendidikan, Yang pertama adalah kenapa sampai anak-anak  kita siswa dan siswi harus diberikan tugas menggunakan Internet? Bukannya itu bisa menjerumuskan mereka kepada hal-hal yang berbau negatif? Ada yang beranggapan bahwa si anak harus dijauhkan dari yang namanya dunia teknologi dan internet dan menarik diri dari dunia Digital tersebut, dan ada  pula yang mengontrol anaknya dua puluh empat jam sehingga anak-anak mereka merasa tertekan dan tidaklah bebas dan yang sering kali terjadi adalah kalau di rumah orang tua tidak memasang Internet. Secara otomatis anak-anak mereka tidak bisa menggunakan internet tersebut. Orangtua beranggapan bahwa dengan demikian hubungan komunikasi mereka akan semakin jelas dan kalau adanya dunia internet maka hubungan antara anak dan orangtua akan hancur.

                 Sedangkan kita melihat sekarang ini penting sekali komunikasi dalam menggunakan dunia digital. Mengapa demikian? karena Dunia Digital dapat memperlancar dua tempat dengan hitungan detik lewat telepon, pesan dan sebagainya. Justru tanpa dunia digital komunikasi akan mati dan lambat. Pada dasarnya kita harus berpikir maju dan berkembang dan bagaimana cara menggunakan Dunia Digital ini juga agar terciptanya komunikasi yang baik dan benar, sehingga dalam kehidupan kita dan keluarga kita tidak terjadi  kesalahpengertian. Sedangkan sebaliknya kalau kita berpikir negatif nanti  pada akhirnya akan berujung pada Komunikasi yang tidak jelas dan gagal.

BAB III.   PENUTUP

  • Kesimpulan
  • Dalam sebuah keluarga tentunya ada yang namanya masalah dalam kehidupan yang datang silih berganti, baik dari orang tua maupun anak-anak.  Kadang kala terjadi masalah yang sangat rumit sehingga membuat hubungan orang tua dan anak semakin tidak harmonis. Untuk itu, apa yang kita bahas dari Artikel ini adalah tentunya yang paling signifikan adalah menjurus ke hal yang Namanya Komunikasi. Komunikasi kadang kala bisa membuat satu keluarga itu semakin harmonis, namun yang sering kita jumpai adalah masalah semakin  rumit dan membuat masalah demi masalah semakin tidak menentu, mengapa demikian? Hal ini disebabkan adanya komunikasi yang buruk yang tentunya sudah dibahas dalam Artikel ini yaitu, karena dunia dan era sekarang ini sudah berubah sangat jauh sehingga pemahaman demi pemahaman antara orang tua dan anak kadang kala tidak menyambung. karena perkembangan zaman yang semakin maju, Generasi Milenial yang tentunya sudah ada dizaman spektakuler yang kadang kala jauh dari pengetahuan orang tua dan itu membuat komunikasi tidak seimbang. Anak-anak sibuk dengan dunianya sendiri itulah yang membuat komunikasi menjadi buruk dan semakin buruk, sehingga keluarga sekarang ini semakin menjurus kepada kehancuran.
  • Jalan keluar dari permasalahan ini adalah adanya kesatuan hati di dalam Tuhan itulah dasar utama yang harus dibangun dalam satu hubungan yang harus diperhatikan, sehingga tidak ada pertengkaran, salah paham yang menjurus kepada kehancuran. Belajar mengandalkan Tuhan dalam segala hal, bangun hubungan lebih intim dengan Tuhan dan waktu keluarga yang disebut orangtua dan anak sama-sama mempunyai hubungan yang lebih baik lagi dengan Tuhan, maka otomatis hubungan orangtua dan anak akan semakin harmonis di dalam Tuhan karena di dalamnya ada Doa, baca kebenaran Firman Tuhan, merenungkan kebenaran Firman Tuhan dan yang terakhir tentunya melakukan kebenaran Firman Tuhan dalam kehidupan satu keluarga, maka keluarga tersebut tidak akan ada lagi salah paham dalam berkomunikasi  melainkan adanya keharmonisan di dalam Tuhan, karena dalam membangun hubungan intim dengan Tuhan kita haruslah mengutamakan Tuhan sabagai Prioritas utama dalam kehidupan kita terutama keluarga di dalam Tuhan, seperti yang terdapat di dalam kebenaran Firman Tuhan, buku Tafsiran Wycliffe Bible Commentary 2013:1280 (Yakobus 4:8) Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu, yang artinya membangun persekutuan yang erat  dengan Allah, memastikan sikap bersahabat dari-Nya.

DAFTAR PUSTAKA

  • -Alkitab Tafsiran Wycliffe Bible Comentary, 2013 -Moddy Bible Institute of Chicago, USA.
  • -Hellen Chou Pratama, Cyber Smart Parenting, oktober 2012

LAMPIRAN

  • -Tentang Penulis:

Dorselinda Evawani Wanggai adalah seorang mahasiswi STTBI Petamburan Jakarta 2017, Lahir di Jayapura 6 Desember 1975. Pernah berkuliah di (STTJ) Sekolah Tinggi Teknik Jayapura program Diploma Informatika (tahun 1995) dan mengambil sekretaris di (BLK) Balai Latihan Kerja Jayapura (tahun 1997). Dari pernikahannya dengan Teddy Manuputty-Bekerja di BUMN PERTAMINA  Jayapura, 1 April tahun 1992-2021, Dikaruniai 2 orang anak yaitu Nadya Christiani Manuputty-Sarjana Sastra Inggris di Universitas Tinggi Teknik Jayapura (Tahun 2019), Bekerja di BUMN BRI-Jayapura 1 April 2021   dan Daniel Israel William Fristland Manuputty-Lulusan SMA Negeri 2 Jayapura (Tahun 2020), Dengan menulis Artikel ini saya sebagai penulis lebih memahami tentang apa arti Komunikasi yang Positif dan Komunikasi yang negatif, biarlah lewat tugas ini saya dapat mengaplikasikan dalam hidup saya dan keluarga saya tentang hal yang positif terutama komunikasi yang baik dapat membangun hubungan keluarga yang lebih harmonis di dalam Tuhan. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun