Mohon tunggu...
Dona🍀
Dona🍀 Mohon Tunggu... Insinyur - a lifetime student ^^

a woman, book lover, traveller (wannabe). Trying to live like a lily, which can grow and bloom even in a plain. :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Sharing" Kuliah Master Degree di Taiwan (Bukan Kerja Paksa Ya :))

13 Januari 2019   23:17 Diperbarui: 14 Januari 2019   11:04 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yosh!!, semester 1 secara official sudah selesai. Tidak terasa waktu berlalu dengan sangat cepat dengan semua kegiatan kampus dan riset disini. Dengan berakhirnya final exam di hari jumat lalu, saya berpikir tidak apa-apa kalau saya meluangkan waktu saya untuk "me time". Sabtu minggu ini saya benar-benar off dari kegiatan kuliah dan riset (lab). Biasanya sabtu minggu saya masih ke kampus untuk kerja di lab untuk mengerjakan riset. 

Tapi cukup minggu ini aja sik, karena meskipun kegiatan kelas sudah selesai, kegiatan riset di lab masih tetap berjalan. Mahasiswa undergraduate sudah libur (winter vacation) dan biasanya pada pulang kampung, tapi untuk mahasiswa S2 dan S3 jangan harap bisa ikutan libur juga. Karena jadwal libur postgraduate hanya mengikuti libur kantoran (resmi pemerintah). Oh ya hampir lupa, saya kuliah di Departemen Teknik Kimia, National Cheng Kung University, Tainan, Taiwan. Baiklah, untuk mengisi waktu "me time" versi saya, saya akan sharing bagaimana kehidupan study saya sehari-hari disini.

Pertama, saya akan sharing bagaimana saya bisa sampai kuliah disini. Hal pertama yang dulu saya persiapkan adalah surat rekomendasi dosen S1 (2 dosen), atasan di kantor saya sebelumnya, test IELTS, resume, motivation letter (study plan). Setelah semua dokumen tersebut lengkap, saya upload ke web admission kampus ini :  https://admissions.oia.ncku.edu.tw/. Adapun biaya pendidikan saya di kampus ini saya dapatkan dari beasiswa kampus. Kampus ini menawarkan beasiswa untuk mahasiswa international. Detailnya bisa dicheck di web tsb. Untuk jumlah beasiswa-nya, cukup untuk hidup disini. But, jangan berharap akan sebesar dan sebaik fasilitas beasiswa LPDP, Chevening, Taiwan ICDF, dll yang sejenis. Intinya adalah "cukup", cukup untuk biaya makan, cukup untuk bayar biaya dormitory, cukup untuk sesekali beli milk tea (zhen zhu nai cha) :). Untuk proses persiapan semua dokumen-dokumen yang dibutuhkan sudah banyak blog yang sharing, jadi saya pikir saya tidak perlu sharing itu. Hehe.. Intinya mah, kalau ada kemauan trus tekad yang kuat, semua itu pasti bisa diselesaikan.

Nah, akhir-akhir ini kan lagi heboh tuh, mahasiswa Indonesia kerja paksa di Taiwan. Jadi, eprtama saya harus klarifikasi bahwa meskipun saya merasakan kuliah disini sangat melelahkan, itu bukan karena saya kerja paksa di kampus.  Tapi karena saya kuliah di jurusan yang dulu waktu S1 dulu juga aku berpikir "kenapa gw ambil jurusan ini yak, ya kok susah banget?" Trus pas wisuda S1 berpikir, cukup deh dengan semua dunia Teknik Kimia. Tapi kenyataan sekarang berbeda dengan ucapan pas graduate S1,  entah kenapa untuk S2 juga aku tetap mengambil major yang sama. Memang hati ga bisa dibohongin ya, meskipun seorang Chemical Engineer itu melelahkan, tapi namanya passion ga bisa diabaikan. ceileh ;) . Lagian saya berpikir akan lebih baik jika pendidikan saya linear dari S1 sampai S- (belum berani isi sampai angka berapa). hehe. 

Back to topic, untuk menjadi seorang mahasiswa master degree di sini, pertama- tama kita harus memilih seorang professor yang akan menjadi advisor kita selama study disini. Nanti kita akan fokus bekerja di laboratorium dengan spesialisasi (bidang) professor tersebut. Untuk di jurusan saya sendiri, ada banyak lab, saya tidak bisa hitung pastinya, yang pasti dari lantai 6 ke lantai 12 gedung departemen Teknik Kimia ada minimal 4 lab (professor) per lantai. Nah, nanti professor kita itu yang akan menggaji kita tiap bulan, sehingga kita harus stand by di lab minimal sampai jam 5 sore. Kayak kerja kantoran, bahkan lebih deh. hehe.

Tapi percayalah, ga bakalan ada yang pulang jam 5 sore. Minimal jam 8 malam, dan sering kali bisa sampai jam 1 pagi. Sekali lagi ini bukan kerja paksa ya. Tapi ini memang tuntutan study disini kalau mau cepat lulus dan berkualitas. Kampus kami ini adalah salah satu kampus dengan output riset yang tinggi, jadi semua mahasiswa, mulai dari mahasiswa lokal sampai international harus bekerja keras untuk risetnya. 

Dari semester 1 kita udah dituntut untuk mengerjakan research. Hal ini mungkin sangat berbeda dengan mahasiswa S2 di Indonesia yang mulai mengerjakan research di semester 3. Saya tidak tahu detail tapi cerita dari teman-teman seperti itu. Riset yang kita kerjakan akan menjadi bahan thesis kita nanti. Untuk mensupport kegiatan research, hal yang sangat-sangat penting adalah baca paper yang sangat banyak, practice your experiment as much as you can. 

Setiap hari harus membaca paper yang akan menambah pengetahuan kita tentang riset yang sedang kita kerjakan. Kalau untuk saya sendiri, dalam sehari bisa baca 10-15 paper. Tidak usah takut untuk akses paper ke jurnal international, semuanya unlimited access dari jaringan inet universitas. Dulu website favorit saya di Indonesia adalah kompas.com, kompasiana.com, paulocoelhoblog.com, guardian.uk dan twitter, sesekali IG ;). Tapi, setelah disini, web favorit saya adalah sciencedirect, nature, research gate dan google scholar. 

Bagaimana dengan fasilitas lab, alat dan bahan-bahan riset? Siapa yang menyediakan? Untuk semuanya ini 100% ditanggung oleh professor. Yakinlah, kita akan mendapatkan pengalaman dan fasilitas riset no. 1 di bidangnya. Kita hanya perlu rajin, disiplin dan bekerja keras. Oh ya, setiap minggu kami ada lab meeting, dimana kami harus presentasi progress mingguan ke professor. 

Selain itu di tim kami, lantai 6, ada seminar riset yang seperti latihan oral defence, dimana disaksikan oleh 4 professor dengan bidang yang sama, perwakilan dari industri yang support lab kita, serta rekan-rekan mahasiswa master di 4 lab  di 6th floor. setiap orang akan digilir setiap 2-3 bulan sekali. Jadi dari sini bisa dilihat bahwa untuk masalah riset disini benar-benar serius. Saya sangat berharap, universitas-universitas di Indonesia juga memiliki fasilitas dan support research se-advance disini. 

Eits, kegitaan lab sudah sangat menguras pikiran dan tenaga, tapi jangan pernah lupa kegiatan kelas. Umumnya mahasiswa master membawa 9-12 credits tiap semester, diluar course yang wajib diambil tapi tidak ada credits, seperti seminar dan chinese languange class. Untuk bisa lulus, mahasiswa master harus ambil min 24 credits (except thesis and oral defence). 

Course disini juga sangat-sangat menguras pikiran, terlebih core courses dari Chemical Engineering : Advanced Chemical Engineering Thermodynamics, Advanced Chemical Reaction Engineering, Advanced Transport Phenomena. 3 courses tersebut akan membuat jadwal tidur kita cuman 3-4 jam per hari. Saking susahnya saya selalu mau menangis setiap belajar courses itu. 

Ada 3 professor yang mengajar setiap main course dan akan ada 3x ujian. :(. Mungkin karena basic dari Indonesia yang berbeda dengan teman-teman mahasiswa lokal disini, jadi ketimpangan untuk memahami mata kuliah ini benar-benar saya rasakan. Apalagi  jeda saya untuk melanjutkan kuliah dari S1 ke S2 sudah cukup lama yakni 8 tahun. Jadi saya harus lebih giat belajar untuk mengejar kemampuan mahasiswa local. Itu pun hasilnya masih sangat kurang. Di luar 3 main courses itu, kita bebas memilih course yang akan kita pelajari. Untuk course-nya sendiri, kita bisa cross departemen untuk ambil bidang yang menarik perhatian kita. Seperti saya, saya prefer ambil courses dari Material Science Engineering, karena lebih banyak program English course-nya. Selain itu karena rata-rata course di departemen itu, umumnya support research saya tentang dssc. 

Oh ya, perlu diingat sebagai mahasiswa yang dapat beasiswa dari kampus, saya harus mempertahankan nilai rata-rata saya di angka minimal 80, supaya saya bisa melanjutkan beasiswa saya di tahun 2. Hmm, berat ya, tapi ya harus dijalanin dan diusahakan. Namanya juga beasiswa. :). tetap disyukuri. 

Dengan semua kegiatan yang super padat itu, sesekali saya juga pergi refreshing keliling kota Tainan untuk wisata sejarah, atau Kaoshiung, wisata pantai (laut). Tainan adalah kota sejarah di Taiwan, karena merupakan capital city dari Taiwan dari zaman kerajaan. Jadi di Tainan itu ada beberapa fort yang bersejarah. Saya sudah ke Fort Zeelandia dan Fort Provintia. Salah satu keuntungan mahasiswa di Taiwan ini, dengan kartu mahasiswa, kita akan free entry ke semua museum, tinggal tunjukkan student ID. 

Mungkin ke depannya mainnya akan lebih jauh, seperti Hualien, Taipei (dulu udah pernah 2x business trip kesini sik) , Keelung, Taizhong, Chiayi dll. Saya ingin tetap waras dengan semua kesibukan disini. hehe.. Kuliah di negara orang, kita juga harus memanfaatkannya untuk mengenali sejarah, budaya dan lingkungan negara tsb. Karena kuliah di luar negeri itu merupakan kesempatan langka yang tidak semua orang bisa nikmati. 

Begitulah kira-kira kehidupan sehari-hari kuliah S2 saya disini. Ini mungkin masih sangat-sangat dasar (plain) banget sharing saya tentang aktivitas kuliah disini. Kalau ada yang ingin lebih tau lagi, bisa email saya atau comment disini. Sebisa mungkin akan saya jawab.

Salam.. :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun