Terlalu ambisius menjadi kaya raya,
Hanya membawa dirimu menjauh dari kaya raya.
Kenapa bisa begitu?
Ambisius selalu berjalan berdampingan dengan ego, nafsu dan kemampuan berpikir dengan cepat berkali-kali lipat dari orang normal.
Mereka partner sempurna untuk mencapai keberhasilan tujuan, menjadi kaya raya.
Hanya saja,
Seringnya yang terjadi orang-orang selalu gagal dan berakhir di jalan kesengsaraan.
Pencapaiannya gagal, performa diri dan taksiran value dirinya menurun dengan sangat tajam.
Kok bisa, kenapa?
Karna mereka selalu pakai jalan mudah;
Ambisius, ego & nafsu.
Mereka lupa komponen terakhir,
Kemampuan berpikir dengan cepat berkali-kali lipat dari orang normal.
Memangnya apa pentingnya berpikir itu?
Untuk membantu memuluskan jalanmu menuju kaya raya.
Memangnya kemampuannya buat apa?
> Menciptakan map rencana untuk tujuanmu, menjadi kaya raya.
> Mempelajari trik dan melatih dirimu bagaimana: Mempengaruhi & memanipulasi lingkunganmu, agar mereka percaya bahwa kau berpotensi menjadi kaya raya.
> Membuat rencana A, rencana Anti-A, rencana B, rencana Anti-B, dan rencana spesial untuk situasi tidak terduga yang berpotensi menghalangi tujuanmu; Menjadi kaya raya.
> Memaksamu berpikir bagaimana melatih dirimu untuk disiplin: makan, mandi, tidur, bergerak produktif secara teratur demi tubuh prima menuju targetmu; Kaya raya.
Memaksamu disiplin berpikir sehat & sadar,
Dan pantang tumbang karna bau kentut dari smartphone atau media sosial-mu.
Otakmu akan berkata:"yaeallahh, Aromanya bahkan tidak tercium disini, hanya ilusi."
Dan memaksamu untuk menciptakan avatar dirimu yang terbaik dan bisa dipercaya orang banyak.
> Kemampuan berpikir ini juga membuatmu akan berbeda dari manusia normal,
Ia bisa membuatmu tersesat dan tidak bisa berhenti berpikir, karna itu, Ia, sang otak, yang berpikir untukmu.
Ia akan memaksamu; Kapan berhenti berpikir, kapan berpikir, kapan menyaring mana info utama dan mana info pendukung.
Untuk apa?
Untuk menyelamatkan dirinya, Sang Otak.
Ia punya kelemahan, tidak bisa hidup tanpa inang pendukung, yaitu dirimu.
Karna itu,
Ia akan mengambil alih dirimu, dan memaksamu melatih dirimu sehat luar dan dalam.
Untuk apa semua itu?
Untuk mencapai tujuanmu; Menjadi kaya raya.
Akan tiba masa dimana, kau akan kelelahan setengah mati.
Ingin tidur tapi tak bisa tidur,
Ingin bersantai tapi kau tidak bisa bersantai,
Ingin menyerah saja, tapi kau sudah lupa bagaimana cara menyerah,
Ingin jalan-jalan keluar negeri tapi sang otak memaksamu untuk diam di sudut kamar,
Memaksamu membaca semua peta & buku pendukung untuk mencapai tujuanmu;
Menjadi kaya raya.
Semuanya dikerjakan oleh, Ia, Sang Otak, dengan menggunakan dirimu sebagai kendaraannya untuk membantumu mencapai tujuanmu; Menjadi kaya raya.
Apakah langsung kaya raya?
Secara fisik, kau sudah kaya raya.
Fisikmu sehat, jadwalmu akurat, kemampuan berpikirmu sudah di upgrade, dan kemampuanmu menaksir dan melihat peluang sudah menjadi mudah & lancar.
Sampai disini kok belum kaya? Mana buktinya?
Justru saat kau sudah di pencapaian ini,
Kau tinggal selangkah lagi menuju pintu kaya raya.
Kok bisa?
Iya bisa, karna begitu kau sudah siap dengan semua kekayaanmu dari dalam dan luar, maka performa dirimu sudah berkilau.
Terlalu terang & bercahaya auramu terpancar sampai kemana-mana.
Siapa pun di luar sana melihatmu,
Ia akan datang padamu dan berkata;
"Halo apa kabar? Apa kau mau bekerjasama denganku? Kau adalah orang yang saya perlukan. Aku percaya padamu."
❤️
*Saya bahkan belum memasukkan tugas, Sang penjaga hati. Kau sungguh tidak tahu betapa super ajaib kemampuannya.. Tanah bertandus pun bisa dibuatnya menjadi hutan berhijau. Itu jika kau percaya. ❤️
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H