Sejak kita kanak-kanak, kita sudah dikenalkan tentang uang jajan. Orangtua akan rajin memberi kita uang jajan, karena mereka tahu dan sadar bahwa sejak dini termasuk saat batita, kita sudah punya rasa untuk mengambil/memiliki sesuatu yang tidak ada di rumah kita. Ada hasrat menginginkan sesuatu, dan semua itu hanya bisa dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli.
Uang jajan punya peranan sangat penting sepanjang hidup kita, bahkan saat kita sudah memasuki masa sekolah, uang jajan adalah kunci utama yang membawa semangat kita untuk melanjutkan kegiatan belajar-mengajar selama disekolah. Uang jajan membuat kita punya kemampuan untuk membeli apa saja, tapi juga punya kemampuan berhenti belanja sesuai batasan uang jajan.
Uang jajan memiliki kebaikan yang bagus untuk kita, dengan jumlah uang jajan yang kita terima dari orangtua, kita bisa memperkirakan dan belajar memetakan uang jajan yang kita terima. Sebagian dipakai untuk berbelanja, sebagian bisa dipakai untuk ditabung, dan sebagian lagi bisa dipakai untuk belajar berjualan dengan modal yang sangat sedikit.
Apakah uang jajan akan berhenti kita terima saat kita bekerja?
Tidak. Uang jajan pasti akan selalu ada menyertai kehidupan kita bahkan saat kita sudah bekerja dan menikah. Uang jajan pasti akan berubah nominalnya seiring waktu dan sesuai perubahan keadaan kita, tidak peduli apakah kita hanya kuli bangunan atau pun kita sudah menjadi seorang direktur utama disebuah perusahaan ternama.
Lalu bagaimana dengan uang jajan setelah menikah? Apakah kita masih harus menerima uang jajan? Tidak cukupkah kita hanya memakai gaji yang kita terima? Bukankah kita sudah terlalu tua jika masih menerima uang jajan? Lalu siapa yang akan memberi kita uang jajan? Tidak mungkin saya meminta dari orangtua.Â
Dalam kasus yang sering terjadi, salah satu keretakan rumahtangga datangnya dari faktor ekonomi.
Faktor ekonomi itu bermacam-macam bentuknya, kurangnya pemasukan dari pengeluaran, atau perputaran uang yang tidak jelas, sumber-sumber uang yang masih dipertanyakan, atau menjadi sumber kecurigaan setiap hari karna tidak tahu kemana saja habisnya uang-uang/gaji yang diterima setiap bulan.
Uang bisa menjadi batu sandungan untuk setiap orang yang tidak bisa mengatur keuangannya.
Dengan membuat manajemen keuangan yang baik dan sederhana, berapa pun pendapatan yang diterima pasti ada yang bisa ditabung untuk masa depan.Â
Lalu apa kaitannnya dengan uang jajan?
Uang jajan benar-benar punya peranan sangat penting buat kita. Hanya karna kita sudah bekerja dan menikah, bukan berarti kita berhenti menerima uang jajan. Pada dasarnya semua manusia punya hasrat dan keinginan untuk memiliki/membeli sesuatu.
Itu adalah hasrat yang tidak akan pernah bisa hilang sampai kita meninggal.
Itu sebabnya, untuk memenuhi keinginan kita untuk jajan apa saja yang selalu muncul setiap hari maka kita perlu mendapatkan uang jajan.
Apa saja manfaat uang jajan bagi orang yang sudah bekerja dan menikah?
- Uang jajan membuat kita waras dan normal. Stres yang datang dari mana saja bisa berkurang saat kita punya uang jajan, kita bisa merancang untuk membeli sesuatu atau mencari sesuatu yang sesuai dengan jumlah uang jajan kita.Â
- Dengan memberi uang jajan secara adil bagi pasangan, akan mengurangi risiko 'mencuri dirumah sendiri.' Pasangan tidak akan mencuri uang dari tabungan atau dari sumber-sumber pendapatan bersama, bahkan bagi yang profesi pekerjaannya adalah pedagang toko, mereka bisa menjaga 'modal usaha' dengan aman. Kenapa? Karna secara sadar, 'mindset' kita sudah terprogram untuk mencukupkan keinginannya dari uang jajan.
- Uang jajan memberi penghargaan untuk diri sendiri dan pasangan. Bukan soal berapa banyak uang jajan yang diterima, melainkan dengan menerima uang jajan, kita punya pengharagaan untuk diri sendiri. Kita bisa menghargai kehidupan diri sendiri dan pasangan, karna sekali pun sudah menajdi suami-istri faktanya adalah setiap orang itu berbeda dan punya keinginan atau minat yang berbeda. Uang jajan adalah solusi untuk menjembatani perbedaan itu, sehingga rumah menjadi aman dari konflik keuangan yang menguras emosi.
- Sudah pasti pasangan tidak punya keinginan untuk berselingkuh saat ia punya uang jajan. Loh kok bisa? Bisa saja. Uang jajan pasti di ambil dari pendapatan, jumlahnya  pun tak seberapa, pasti jauh lebih kecil dari salary. Lalu bisa kemana saja uang jajannya? Sudah pasti hanya bisa sampe membeli sebungkus rokok, secangkir kopi, atau mungkin hanya bisa membeli satu daster harga diskonan. Tapi dampaknya? Melegakan, karna kita bisa mengurangi stress dengan 'membeli sesuatu' untuk diri sendiri.
Lalu apa manfaat uang jajan dengan relasi, kawan dan kolega? Apa hubungannya dengan uang jajan? percaya tidak percaya, uang jajan sangat banyak manfaatnya saat berelasi dan menjalin hubungan yang baik dan sehat dengan teman/kolega, atau pun komunitas.
- Uang jajan membuat kita bisa percaya diri dan tenang saat duduk bersama kolega disebuah coffee shop. Tidak peduli apakah kita hanya seorang karyawan pabrik yang sedang ngopi bareng dengan teman yang seorang direktur perusahaan, sedikit banyak kita punya ketenangan dan rileks saat bercengkerama bersama, kita bisa kontak mata tanpa merasa terintimidasi. Kenapa bisa begitu? Karna di alam bawah sadar, kita sudah tahu bahwa ada seruan dikepala: i pay my bill. Saya bisa membayar sendiri pesanan saya. Saya bukan mental peminta-minta untuk ditraktir.Â
- Ketika teman sedang berjuang untuk memulai berjualan, kita bisa ikutan membeli dagangannya. Mungkin kita tidak bisa bantu banyak, tapi kita sudah support jualan teman yang sedang berjuang dengan usahanya. Support teman tidak harus berlebihan, cukup pakai uang jajan, dan kasih dukungan semangat pasti akan membawa dampak yang besar untuk kita dan teman.
- Uang jajan juga bisa dipakai untuk berdonasi saat teman/kolega sedang mengalami sebuah musibah. Jumlahnya mungkin tidak banyak, akan tetapi dengan memakai uang jajan saja sudah cukup tanpa harus menyentuh tabungan atau modal usaha yang sudah disimpan.
- Uang jajan bisa menjadi acuan/batasan nominal berapa banyak yang bisa dikasih saat kolega mencoba meminjam uang. Kita tidak bisa memenuhi permohonan teman yang meminjam uang. Semua ada batasnya. Tidak semua orang punya bakat untuk mengembalikan pinjaman yang diterimanya. Karena itu, kita hanya bisa memberikan uang jajan yang kita punya untuk membantu teman yang tiba-tiba meminjam uang kepada kita. Jika dikembalikan, itu adalah hal baik. Jika ternyata pinjaman itu tidak dikembalikan, don't worry, kita tidak akan rugi banyak, karna yang hilang hanya uang jajan.
Apakah ada manfaat lain dari uang jajan? Tentu saja ada. Ada banyak manfaat yang datangnya dari uang jajan.
- Umpama kita dapat uang jajan Rp. 20.000 sehari, maka dengan jumlah segitu kita bisa menentukan; berapa banyak yang bisa saya pakai untuk membeli sesuatu, berapa banyak yang bisa saya tabung, berapa persen bisa saya sisihkan untuk coba-coba membeli beberapa lembar saham/sukuk?
- Uang jajan jika ditabung setiap hari, maka jumlahnya akan semakin besar. Tentu saja dengan jumlah tertentu, kita bisa membeli sesuatu untuk hadiah kepada pasangan. Membeli sesuatu yang spesial, tanpa harus menyentuh tabungan/modal usaha.
- Uang jajan juga bisa kita pakai untuk traktir kerabat/saudara/orangtua. Loh kok bisa? Tentu saja bisa. Tidak harus mentraktir ditempat mahal, ditempat sederhana atau lesehan pun akan terasa mewahnya saat kita makan bersama keluarga/kerabat/orangtua.
- Uang jajan juga bisa memenuhi keinginan kita yang tersembunyi, membeli sesuatu yang dulu sudah kita inginkan dan sekarang bisa terealisasi. Seperti; Sepatu. Tas. Dll.
Wow, saya tidak menyangka jika uang jajan bisa berdampak sampai sedetail itu.
Yess, jika anda sekalian berpikir seperti ini maka anda adalah orang beruntung. Pahamilah hanya karna kita sudah bekerja dan sudah memberi uang jajan pada anak-anak, bukan berarti kita sudah tidak memerlukan uang jajan.
Setiap manusia yang hidup, pasti memerlukan uang jajan. Tidak peduli apakah kita masih batita, atau sudah lansia usia 70 tahun. Kita semua memerlukan uang jajan. Jika kau adalah kepala Rumahtangga, maka tugasmulah yang membuat pembagian itu agar istri dirumahmu tidak punya motivasi mencuri uang dari rumahnya sendiri.
Bagaimana jika suami istri sama-sama bekerja dan punya penghasilan sendiri, apakah tetap memerlukan uang jajan?
Tentu saja. Selama kita masih punya keinginan untuk jajan, maka uang jajan itu wajib hukumnya. Karna untuk memenuhi keinginan, ada dana yang harus dilepaskan, dan dana itu bukan nemu di jalan, tapi di ambil dari pendapatan.
Apakah terbukti jika uang jajan itu bisa menyelamatkan kehidupan? Tentu saja. Kau boleh melihatnya dari dirimu sendiri. Buktikan saja.
Salam jajan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H