Mohon tunggu...
Mohammad Dori Julianto
Mohammad Dori Julianto Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMPN 3 Tegalbuleud Satu Atap Kabupaten Sukabumi

Praktisi Pendidikan yang gemar menulis dan membaca serta olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menumbuhkan Disiplin Positif di Sekolah

15 Mei 2024   09:57 Diperbarui: 15 Mei 2024   10:01 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamu'alaikum wr. wb

Salam bahagia..

Disiplin Positif adalah suatu pendekatan untuk menerapkan disiplin dari dalam diri anak tanpa hukuman dan hadiah (ditsmp.kemdikbud.go.id). Berbeda dengan disiplin tradisional yang menekankan kepatuhan dan hukuman, disiplin positif justru mendorong murid untuk bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri. Disiplin positif perlu diterapkan kepada murid baik di lingkungan keluarga maupun sekolah. Yang paling utama dan terpenting adalah penerapan disiplin positif oleh orang tua di dalam lingkup keluarga. Karena pada dasarnya pendidikan anak usia dini dimulai dari keluarga. 

Keberagaman latar belakang murid yang berbeda-beda memberikan tantangan tersendiri bagi guru di sekolah dalam menerapkan disiplin positif. Murid yang terbiasa disiplin dalam keluarganya akan lebih mudah menerima disiplin positif yang ada di sekolah dibandingkan dengan murid yang tidak ditanamkan disiplin dalam keluarga. Menerapkan disiplin positif di kelas, akan tercipta suasana saling menghargai antara guru dan murid. Mereka akan merasa aman dan nyaman untuk belajar dan mengekspresikan diri. 

Tantangan yang dihadapi oleh guru saat ini adalah bagaimana cara menerapkan disiplin pada murid. Dimasa lalu, pendekatan seorang guru untuk menerapkan kedisiplinan adalah dengan ancaman, hukuman, dan memegang kendali atas murid. Seiring dengan perkembangan zaman, anak-anak generasi sekarang atau sering disebut gen-Z tidak relevan lagi dengan metode sebelumnya. Perubahan paradigma dari stimulus-respon ke pendekatan teori kontrol ini membantu guru dalam menerapkan kedisiplinan pada murid. Hal ini sejalan dengan kodrat zaman yang sudah berubah. Berbeda zaman tentunya pendekatan yang dilakukan harus menyesuaikan juga.

Lalu apakah yang harus dilakukan oleh guru dalam menerapkan disiplin positif di sekolah? Berikut adalah yang dapat dilakukan oleh guru dalam menerapkan disiplin positif di sekolah:

1. Menjadi teladan bagi Murid

Seorang guru merupakan panutan bagi muridnya. Apa yang dilakukan oleh guru akan selalu ditiru dan diikuti oleh muridnya. Oleh karenanya guru harus menjadi tauladan yang baik bagi murid dalam segala tingkah lakunya. Sepeti bertutur kata yang baik dan sopan, disiplin waktu dengan datang tepat waktu ke dalam kelas,  saling menghargai, dan saling menghormati.  Dengan begitu murid akan termotivasi mengikuti gurunya.

2. Membangun hubungan baik dengan Murid

Hubungan yang terjalin dengan baik akan memberikan efek yang luar biasa bagi pribadi murid. Komunikasi yang terjadi antara guru dan murid memungkinkan untuk membentuk suatu relasi yang baik. Lakukan pendekatan yang tepat sehingga murid akan merasa aman, nyaman, dihargai keberadaannya sehingga murid akan lebih terbuka dan menerima nasihat-nasihat guru.

3. Berkolaborasi dengan murid dalam membuat kesepakatan kelas

Melibatkan murid dalam membuat kesepakatan kelas merupakan bentuk penghargaan pada mereka sehingga mereka merasa bagian penting di kelas. Dengan begitu murid akan memberikan ide gagasan positif yang akan mereka patuhi dan taati. Mereka akan lebih bertanggung jawab karena mereka membuat kesepakatannya sendiri. 

4. Tumbuhkan tanggung jawab dalam diri murid

Saat murid mendapat suatu permasalahan, guru sebaiknya tidak langsung memberikan solusi akan tetapi guru memberikan ruang untuk mendiskusikan dalam mencari solusinya. Guru dapat membimbing dengan memberikan pertanyaan pemantik ke arah solusi dari masalah tersebut. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri murid. 

Selain keempat poin di atas, dukungan orang tua dilingkungan keluarga juga perlu diperhatikan. Tentunya di rumah, orang tua harus menerapkan hal yang sama juga karena akan sejalan dengan apa yang dilakukan di sekolah. Perlu adanya komunikasi antara guru dengan orang tua dalam menyampaikan disiplin positif ini agar orang tua juga menerapkannya di rumah. 

Akhirnya penerapan disiplin positif pada murid ini merupakan tanggung jawab bersama antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat lingkungan sekitar. Tentunya dengan kerjasama antar pihak ini maka akan dapat terwujud kedisiplinan pada murid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun