Mohon tunggu...
Mohammad Dori Julianto
Mohammad Dori Julianto Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMPN 3 Tegalbuleud Satu Atap Kabupaten Sukabumi

Praktisi Pendidikan yang gemar menulis dan membaca serta olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 1.1 Refleksi Pendidikan Nasional-Ki Hadjar Dewantara

27 April 2024   11:52 Diperbarui: 1 Mei 2024   11:18 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar:merchant.id

Salama bahagia guru hebat....

Guru Penggerak, Tergerak, Bergerak, Menggerakkan.....!!!!

1. Sebelum mempelajari Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional

Modul 1.1 ini menjabarkan tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan merupakan upaya menuntun terhadap segala kodrat alam seorang anak untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik sebagai manusia maupun masyarakat.

Pemikiran saya dalam hal pendidikan ini adalah saya mengibaratkan murid sebagai kertas kosong yang siap untuk dituliskan pengetahuan oleh guru. Sebelumnya saya berpikiran bahwa pendidikan adalah proses pengajaran pengetahuan kepada murid agar dia mencapai kecakapan dalam kehidupannya. Sebagai pendidik, pembelajaran yang saya lakukan berpusat pada saya sebagai sumber belajar, murid hanya mendengarka, menulis, menerima pengetahuan yang saya ajarkan di kelas. Hal ini membuat saya menjadi satu-satunya pusat belajar dan sumber ilmu bagi murid. Pengajaran yang saya lakukan masih menggunakan metode ceramah dengan menjelaskan materi, memberikan contoh soal dan memberikan soal latihan.

Pembelajaran dengan cara kuno seperti ini saya lakukan bertahun-tahun. Saya berpikir bahwa tujuan pembelajaran hanya sebatas pada kemampuan murid memahami materi yang saya ajarkan. Hasil belajar hanya dilihat dari nilai ulangan murid yang melampaui atau pas KKM saja. Jika murid melampaui nilai KKM, berarti dia sudah mencapai tujuan belajarnya.

2. Perubahan pemikiran dan perilaku setelah mempelajari Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional

Dengan mempelajari modul 1.1. ini, pemikiran saya mulai terbuka terhadap pendidikan seorang anak. Saya sebagai pendidik menyadari bahwa murid bukanlah kertas kosong lagi, melainkan kertas yang memiliki garis-garis samar sejak lahir atau kodrat alam dirinya sendiri. Tugas saya sebagai guru adalah menuntun kodrat alam yang dimiliki murid dengan menebalkan garis-garis samar yang baik agar kelak nampak sebagai budi pekerti luhur. Saya sebagai guru harus menghayati dan mengamalkan semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu:

"ing ngarso sung tulodo yang artinya sebagai pendidika harus mampu menjadi tauladan muirdnya, ing madya mangun karso yang artinya sebagai pendidika harus mampu memberikan semangat dan motivasi kepada muridnya, dan tut wuri handayani yang artinya sebagai guru harus mampu memberikan dorongan kepada muridnya".

Saya tidak lagi berpikir bahwa keberhasilan belajar murid adalah pencapaiannya dalam nilai ulangan, tetapi saya menyadari bahwa pendidikan yang dilakukan harus menyeluruh terhadap berbagai komponen seperti pengetahuan (kognitif), sikap dan perilaku (afekti), keterampilan (psikomotor), spiritual, emosional, dan social budaya dari murid itu sendiri.

Proses pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru akan tetapi muridlah yang menjadi pusat pembelajaran. Murid diberikan keleluasaan dalam proses belajar mereka seperti murid dapat mengekspresikan pendapat, kreatifitas, bakat dan minatnya dalam belajar. Inovasi dalam pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode yang berpusat pada murid sehingga tercapai pembelajaran yang bermakna bagi murid.

3. Penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara di kelas

Hal pertama yang akan saya lakukan adalah dengan menyakinkan diri sendiri bahwa setiap murid memiliki kodrat alamnya masing-masing yang berbeda-beda. Kerberhasilan murid dalam belajar bukan hanya dilihat dari nilai yang tinggi, tetapi lebih dari itu ada tujuan yang lebih besar lagi yaitu membentuk murid menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur dan berbudaya.

Kedua saya akan menerapkan inovasi dalam pembalajaran dimana saya akan menggunakan metode-metode belajar yang berpusat pada murid. Proses pembelajaran yang meyeluruh dengan memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman. Menuntut zaman yang berubah saat ini saya akan menerapkan pembelajaran yang inovatif memanfaatkan teknologi. Selain itu memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media dan sumber belajar di Sekolah dengan melakukan pembelajaran di luar kelas.

Ketiga sebagai pendidik saya akan menebalkan garis-garis samar yang ada pada murid agar kelak murid menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur. Menuntun murid mencapai kebahagiannya sebagai manusia dan masyarakat.

Dari uraian yang saya paparkan di atas dapat disimpulkan bahwa Ki Hajar Dewantara memiliki pemikiran yang visioner dimana filosofis pemikirannya masih relevan dalam dunia pendidikan hingga saat ini. Pendidikan merupakan upaya menyeluruh yang dilakukan seorang guru dalam menuntun segala aspek kodrat alam seorang anak dengan mempertimbangkan aspek kodrat zaman yang bertujuan untuk mencapai kecakapan hidup, keselamatan dan kebahagian seorang anak sebagai manusia dan masyarakat yang berbudi pekerti luhur dan berbudaya.

Demikian refleksi modul 1.1 yang saya dapat sampaikan. Semoga bermanfaat untuk saya khususnya dan pembaca pada umumnya.

Terima Kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun