Mohon tunggu...
Dora NovelianaFitri
Dora NovelianaFitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PPG Prajabatan 2022 - Universitas Jambi

Mahasiswi PPG Prajabatan 2022 - Universitas Jambi I am passionate about learning things, thus I can challenge myself, give my best and go beyond my limits.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Prakarsa Perubahan: Mewujudkan Suasana Belajar yang Menyenangkan

9 Februari 2023   14:44 Diperbarui: 1 Mei 2024   21:06 31590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran adalah proses belajar yang dikonstruksi oleh guru yang meningkatkan daya pikir, kreativitas, dan inovasi siswa, meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru, dan meningkatkan penguasaan pemahaman terhadap materi pelajaran.

Pembelajaran dapat dianggap berhasil jika siswa memiliki pemahaman dan asimilasi yang baik dari mata pelajaran. Keberhasilan pembelajaran tergantung pada guru, misalnya bagaimana pembelajaran direncanakan, bagaimana proses pembelajaran berlangsung, bagaimana evaluasi pembelajaran dilakukan.

Guru sebagai peran utama dalam memberikan informasi sebagai fasilitator dan mengelola sumber daya dan fasilitas yang digunakan siswa untuk belajar.

Selain guru, lingkungan belajar juga mempengaruhi kualitas pembelajaran. Lingkungan belajar bisa diciptakan sedemikian rupa untuk memotivasi siswa agar semangat belajar dan meningkatkan minat siswa dalam belajar.

Meski begitu, lingkungan belajar juga harus difasilitasi dengan baik untuk merefleksikan ekspektasi tinggi dalam meraih kesuksesan anak. Sehingga, lingkungan belajar yang aman, nyaman dan berpihak kepada peserta didik hendaknya dapat dirasakan oleh peserta didik.

Jadi, bagaimana sebenarnya bentuk konkrit dari lingkungan belajar yang aman, nyaman dan berpihak kepada peserta didik, yaitu lingkungan belajar yang dapat mendukung segala bentuk aktivitas pembelajaran, memenuhi kebutuhan dan kepentingan peserta didik meskipun dengan karakter masing-masing peserta didik yang berbeda-beda, sehingga pada akhirnya seluruh peserta didik dengan perbedaannya akan mendapatkan atau menerima pembelajaran yang bermakna, yang dikenal dengan visi Merdeka Belajar.

Dalam mewujudkan visi ini, diperlukan komitmen dan kerja gotong royong dari semua pihak yaitu guru, peserta didik, pemangku pendidikan serta orang tua. Semua pihak tersebut harus mampu tergerak, bergerak, dan menggerakkan semua kalangan disekitarnya dalam mendukung visi tersebut.

Selain komitmen dan gotong royong dari semua pihak tadi, diperlukan juga adanya prakarsa perubahan. Prakarsa perubahan ini nantinya akan menjadi benih penting terjadinya transformasi pendidikan.

Prakarsa perubahan sendiri memiliki tiga elemen penting yang terdiri dari inisiatif perubahan, pemimpin dan pengikut. Mari kita simak penjabaran singkat terkait ketiga elemen tersebut.

 Elemen pertama adalah inisiatif perubahan, hubungan antara ide dan implementasi dalam praktik bai pendidikan. Elemen yang kedua adalah pemimpin yaitu siapa yang memiliki kapasitas untuk memimpin perubahan tersebut.  Seyogyanya guru penggerak yang merupakan pemimpin.

Namun dalam hal ini, mahasiswa PPL berkesempatan  mencoba berkontribusi untuk bergerak dalam mewujudkan inisiatif perubahan di lingkungan sekolah. Elemen prakarsa perubahan yang terakhir adalah pengikut yaitu semua pihak yang mampu dipengaruhi  dan diberdayakan untuk mendukung perubahan.

Setelah mengetahui elemen-elemen prakarsa perubahan, penulis akan memaparkan satu inisiatif perubahan yang disertai dengan strategi dalam mengimplementasikannya  yang telah penulis pilih yaitu mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan.

Pembelajaran yang menyenangkan apabila di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik sehingga dapat membangkitkan minat belajar serta konsentrasi tinggi dari siswa yang menjadikan proses pembelajaran efektif dan efisien.

Untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan perlu menciptakan suasana yang baru dan tak monoton agar tidak membosankan, seperti dengan mengubah susunan tempat duduk dan mengganti metode saat mengajar dari berdiri di depan kelas dengan lebih aktif untuk berkeliling kelas dan berinteraksi lebih dekat dengan para siswa.

Selain itu, sebelum melakukan proses pembelajaran, para siswa harus mengetahui terlebih dahulu alasan mengapa mereka harus belajar dan apa pentingnya belajar. Dalam upaya membantu para siswa menemukan alasan mereka untuk belajar, guru dapat menggunakan media video inspiratif singkat sebelum memulai pelajaran atau berbagi pengalaman dan cerita singkat yang menginspirasi.

Setelah itu pada zaman di mana teknologi sangat berkembang pesat, perlu bagi seorang guru memanfaatkannya agar proses belajar lebih menarik sekaligus efektif. Penggunaan teknologi yang membuat pembelajaran lebih menyenangkan seperti platform pembelajaran di internet berbasis permainan, perpustakaan digital, proyektor, media sosial dan lainnya.

Lingkungan belajar yang menyenangkan juga dapat dirasakan apabila semua orang di dalam kelas menyambut dan merasa disambut serta diterima dengan baik. sittuasi ini bukan hanya dilihat dari sikap dan tindakan guru yang ramah dan menyambut murid, tetapi juga sikap yang ditunjukkan antara murid. Ruang kelas akan dipenuhi dengan hasil belajar murid atau berbagai hal di mana murid berperan di dalamnya.

Analoginya, seperti kita sedang memasuki sebuah toko dan disambut baik oleh pemilik toko, tentu kita sebagai pembeli akan merasa sangat nyaman dan timbul rasa ingin membeli produk yang dijual.

Kemudian, adanya rasa saling menghargai.bagi setiap orang dalam kelas. Salah satu bentuk dari saling menghargai di kelas adalah bertoleransi. Toleransi atas segala macam keberagaman etnik, sosial ekonomi, kemampuan dan banyak lainnya di satu kelas. Selanjutnya, murid merasa aman. Aman tidak hanya secara fisik tetapi juga secara psikis. Seperti bebas dari tindakan bullying, diskriminasi dan tindakan-tindakan negatif lainnya.

Selain itu, adanya keadilan dalam bentuk nyata berarti berusaha memastikan semua murid mendapatkan apa yang dia butuhkan untuk tumbuh dan sukses. Tidak boleh terdapat favoritism pada peserta didik tertentu dengan berbagai alasan yaitu guru cenderung banyak berinteraksi kepada peserta didik yang pintar saja atau peserta didik merupakan anak dari rekan atau orang penting. Murid dan guru adalah sebuah tim yang solid untuk berusaha memastikan bahwa kelas berjalan dengan baik untuk semua orang di kelas tersebut.

Pada akhirnya, dapat kita simpulkan bahwa perubahan tidak dapat dilaksanakan oleh satu pihak saja, meski perubahan bisa dimulai dari diri sendiri. Namun, pihak lain perlu terlibat demi mengoptimalkan, bekerja sama dan mendukung perubahan.

Diharapkan melalui strategi untuk inisiatif perubahan yang telah penulis jabarkan di atas dapat diimplementasikan dengan baik dan penuh dengan dukungan dari semua warga sekolah yang terlibat. Sehingga, tidak hanya peserta didik yang memiliki dampak positif, tetapi juga  proses pembelajaran  menjadi semakin baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun