Mohon tunggu...
Sahid Prabowo
Sahid Prabowo Mohon Tunggu... -

sang dopesnolo yang mencari pencerahan diri sendiri untuk mengurangi sang EGO alias botol kemelekatan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Isi Balon

24 Juni 2013   22:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:29 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sungguh terasa berat dikala mendaki bukit

Semakin terjal bukit hingga kaki dan hati menjadi sakit

Kalau sekiranya jalan itu di air tentunya cukup dengan rakit

Dengan bergerak bergoyang menggunakan sebuah ungkit

Tapi apa daya aku hanyalah manusia yang tak berdaya

Keterbatasan langkah kaki dan tangan menggapai penuh upaya

Luka di kaki atau tangan tidak kurasa tapi sungguh luka di jiwa sangatlah terasa

Kini aku diam mencari hening sebagaimana balon mengangkasa

Bukan warna balon yang membuatnya terbang tanpa putus asa

Tapi isi yang kosong tanpa pamrih dengan membuang segala rasa

Walau terasa sesak didalam ruang jiwa ku selalu berdoa agar kita bisa terbang bersama

Menuju bintang timur yang paling berkilau indah dilihat mata

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun