Mohon tunggu...
DONY PURNOMO
DONY PURNOMO Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Penulis

Aktivitas sehari-hari sebagai guru, suka berwirausaha, dan suka menuliskan buah pikiran dalam coretan-coretan sederhana. kunjungi pula tulisan saya yang lain di http://pinterdw.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berhentilah Menulis!

26 April 2019   10:33 Diperbarui: 26 April 2019   10:48 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi berhenti menulis (sumber:stopwritingalone.com)

Menulis adalah prose panjang, kadangkala kita mengalami berbagai kendala dalam menulis. Baik dari diri kita sendiri atau dari lingkungan di sekitar kita. Untuk menulis yang berkualitas kita membutuhkan fisik yang fit, hati yang nyaman, pikiran yang fresh dan lingkungan yang kondusif. Namun, kenyataaan yang sering kita alami justru sebaliknya. 

Asal menulis boleh, tetapi untuk meningkatkan kualitas penulis juga harus berorientasi pada hasil tulisan yang berkualitas. Jika terus asal menulis yang terjadi tidak adanya peningkatan kemampuan bagi para penulis.

Dalam proses penulisan karya, berhentilah menulis ketika mengalami beberapa hal berikut ini;

1. Ketika pikiran tidak fresh

Pikiran adalah kunci dalam penulisan. Jangan dipaksakan menulis ketika pikiran belum fresh. Ketika pikiran sedang tidak fresh maka akan menghasilkan  karya yang kurang bagus.

Jika perlu refresing maka lakukan refresing terlebih dahulu agar pikiran kembali fresh dan menghasilkan karya yang berkualitas.

2. Suasana hati tidak nyaman

Suasana hati adalah salah satu faktor penentu keberhasilan dalam menulis. Untuk karya tulis yang bersifat non karya sastra biasanya membutuhkan suasanya hati yang benar-benar nyaman.

Ketika suasana hati tidak nyaman biasanya akan menghambat dalam menjabarkan ide. Selain itu akan membuat tubuh cepat capek dan bosan saat menulis.

3. Terburu-buru

Menulis saat terburu-buru biasanya akan menghasilkan karya yang kurang baik utamanya terkait tata tulis. Banyak hal terlewatkan ketika menulis dalam kondisi tergesa-gesa.

Jika berada dalam kondisi yang tergesa-gesa maka berhentilah menulis. Tunggu kondisi normal kembali karena jika dipaksakanpun hasilnya kurang baik.

4. Kekurangan referensi

Referensi adalah salah satu penentu kualitas tulisan. Ketika sedang kekurangan bahan referensi untuk menulis maka berhentilah. Jangan menuliskan hal yang tidak dipahami karena hasilnya kurang baik.

Jika mengalami kebuntuan dalam referensi maka cari dulu referensi yang mendukung sehingga tulisan yang dihasilkan berdasarkan referensi yang valid.

Selamat menulis, dan mari terus menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun