Mohon tunggu...
DONY PURNOMO
DONY PURNOMO Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Penulis

Aktivitas sehari-hari sebagai guru, suka berwirausaha, dan suka menuliskan buah pikiran dalam coretan-coretan sederhana. kunjungi pula tulisan saya yang lain di http://pinterdw.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Alasan Klasik Penghambat Menulis

9 Februari 2019   16:30 Diperbarui: 11 Februari 2019   11:33 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: Ilustrasi Menulis (Sumber: http://www.attachmax.com)

Semangat menulis seringkali timbul tenggelam karena aktivitas sehari-hari. Ada kalanya menulis menjadi hal yang menyenangkan. Ide mengalir dengan derasnya sehingga karya mudah sekali dihasilkan. Tetapi kadang menulis berat sekali rasanya bahkan sama sekali tak menghasilkan  karya.

Ketika menulis menjadi hal yang menyenangkan itu bukan masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika semangat menulis mulai luntur karena ada yang menghambat. Beberapa hal klasik yang menghambat untuk menulis diantaranya;

Pertama, sibuk. Sibuk adalah alasan klasik yang benar-benar menjadi pembunuh utama bagi penulis. Kadang dalam fikiran terbesit tidak menulis karena sibuk tetapi kenyataannya dapat membalas dan membaca ratusan komentar di sosial medianya.

Kedua, malas. Saat malas serasa berat sekali untuk menghasilkan tulisan bahkan rasanya ide mampet tak mau keluar. Jika dipaksakan justru semakin mampet.

Ketiga, tidak ada ide. Seringkali terbesit dalam fikiran "mau nulis apa?". Jika sudah seperti ini ide juga tak kunjung muncul. Jika dibiarkan  akan semakin membunuh semangat untuk menulis.

Untuk mengantisipasi adanya alasan-alasan klasik di atas ada beberapa cara yang dapat dicoba antara lain:

Pertama,Buat target harian. Target harian ini untuk menjaga agar kesibukan bukan menjadi alasan untuk tidak menulis. Jika mentargetkan membuat buku berarti ada target halaman. Jika akan ditulis diblog berarti harus ditargetkan minimal satu konten. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus maka dalam satu tahun sudah menghasilkan banyak tulisan.

Kedua, Biasakan membaca. Membaca adalah suplemen. Ibarat orang hidup membaca adalah makanannya. Sisihkan waktu untuk membaca. Karena dengan membaca kita akan mendapatkan banyak ide. Jika tidak mendapat ide paling tidak menambah pengetahuan kita. Tak mungkin menjadi penulis hebat jika tidak pernah membaca.

Ketiga, Tulis yang disukai. Menulis untuk hal-hal yang disukai akan membuat fikiran menjadi fresh dan semangat menulis menjadi tumbuh. Jangan memaksakan menulis yang tidak disukai karena itu akan semakin menghancurkan semangat menulis dan menutup pintu ide.

Semangat menulis, dan mari selalu menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun