Menulis merupakan proses yang dilakukan dengan penuh kesungguhan. Proses ini memerlukan usaha yang dilakukan dengan rutin dan berkelanjutan. Mengapaharus berkelanjutan? karena ide seperti hantu kadang datang tanpa diundang dan pergi tanpa diusir sehingga ketika tak ada ide kemudian tidak menulis maka gairah menulis akan hilang dan jari-jari seolah kaku untuk menghasilkan karya.
Hal yang sering dialami oleh para penulis adalah sulit untuk menulis. Hal ini wajar dialami oleh penulis, utamanya para penulis pemula yang masih memupuk asa untuk menghasilkan karya.Â
Untuk menghasilkan karya ini memerlukan trik agar dapat menulis secara terus menerus. Salah satu trik yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani terapi.
Dalam dunia medis terapi merupakan upaya memulihkan kondisi tubuh seseorang yang sakit. Proses pemulihan ini dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan agar kondisi kembali normal. Seperti halnya menulis, untuk dapat menulis secara normal dan berkelanjutkan diperlukan perlakuan-perlakuan tertentu. Perlakukan-perlakukan ini tujuannya untuk membiasakan menulis.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melakukan terapi menulis diantaranya:
Pertama, Menulis tanpa putus. Menulis memerlukan pembiasaan. Dengan melakukan pembiasaan ini kita akan terbiasa untuk menulis. Salah satu pembiasaan menulis yang dapat dilakukan dengan cara menulis tanpa putus.Â
Usahakan setiap hari menulis tanpa putus dalam seminggu. Untuk melakukan terapi ini diperlukan jadwal yang terinci apa saja yang harus ditulis dalam setiap harinya. Dari jadwal itu kita berusaha untuk menepatinya. Jika kita melanggarnya maka kita siap untuk menerima hukuman.Â
Dengan menulis tanpa putus ini juga akan semakin mengakrabkan jari dengan keybord sehingga kedua akan bisa menyatu dalam menuliskan ide.
Kedua, Menggali ide. Memunculkan ide bukan perkara mudah karena dalam perjalanannya banyak penulis pemula yang kehilangan ide. Bahkan berfikir keras pun ide tak kunjung muncul. Untuk merangsang ide ini diperlukan usaha yang sungguh-sungguh karena tanpa ide tulisan tak akan pernah terwujud.Â
Untuk memunculkan ide ini bisa kritis terhadap lingkungan ataupun dengan cara banyak membaca kemudian melakukan prinsip ATM (amati, tiru, modifikasi). Ketika membaca usahakan fokus pada minat yang sedang digeluti sehingga akan memperkaya ide tentang penulisan.
Ketiga, Publikasikan tulisan. Publikasi karya merupakan hal yang penting dalam terapi menulis karena dengan mempublikasikannya kita bisa tahu seperti apa kemampuan tulisan kita. Dimana mempublikasikannya? Untuk mempublikasikan karya bisa melalui sosial media maupun platform penulisan seperti kompasiana, blogger, wordpress atau yang sejenisnya.Â
Jika karya yang dipublikasikan tidak membutuhkan tempat yang banyak bisa dipubliksikan melalui sosial media. Jika memerlukan tempat yang banyak dapat dituliskan di blog.
Untuk membiasakan sesuatu memang bukan hal yang mudah, tetapi jika kita memiliki niat yang kuat disertai dengan aksi nyata semuanya akan terasa ringan. Tetapi jika semuanya diawali dengan satu langkah awal diserta dengan aksi nyata maka semuanya akan terus mengalir. Jika sudah terbiasa jangan berhenti. Ketika semua sudah berhenti akan susah untuk memulainya. Semangat menulis untuk terus menginspirasi dan memotivasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H