Memelihara semangat menulis tak semudah yang dibayangkan, kebanyakan menulis hanya dilakukan saat tertentu. Jika sudah beraktivitas yang padat biasanya lupa untuk menulis karena tak ada benih semangat menulis yang tertanam. Untuk menanamkan benih semangat menulis ini memerlukan proses yang panjang. Namun, jika kita bisa sungguh-sungguh pasti bisa.
Ketika menulis paling tidak kita harus memiliki semangat. Â Apa saja semangatnya ? Berikut adalah beberapa semangat yang harus dimiliki jika ingin menulis;
1. Semangat menerima kritikan
Menulis berbeda dengan berbicara, jika menulis kesalahan sedikit apapun dapat terlihat oleh pembaca. Sehingga saat menerima krtitikan dan masukan terima saja dengan penuh keikhlasan. Lebih baik lagi jika usai menulis dimintakan saran dan masukan kepada orang lain yang memiliki kemampuan menulis lebih baik. Sehingga saran,masukan serta kritikan dapat memperbaiki kualitas kemampuan menulis kita.
2. Semangat membaca
Untuk dapat menulis maka juga harus memiliki semangat membaca, karena dengan membaca kita akan memahami gaya penulisan orang lain. Semakin banyak membaca kita akan semakin banyak menemukan gaya penulisan. Dengan semakin banykanya gaya penulisan yang kita tahu maka kita juga akan semakin memiliki gambaran seperti apa gaya penulisan kita. Selain itu dengan mmebaca kita akan mendapatkan berbagai pengetahuan dan sumber materi yang bayak sehingga saat menulis pola pikir kita berdasarkan dari berbagai materi yang valid sehingga menjadi tulisan yang berkualitas.
3. Semangat menggali ide
Orang buntu untuk menulis biasanya karena kebuntuan ide. Untuk menggali sebuah ide menulis sebenarnya tak terlalu sulit, karena disekitar kita banyak sekali hal-hal yang bisa kita tulis. Kita bisa menuliskan hal-hal yang kita temua, kita rasakan, kita lihat, kita baca bahkan pengalaman-pengalaman yang pernah kita lakukan dimasa lalu. Jika mengalami kebuntuan ide jangan dipaksakan untuk menulis, karena jika dipaksakan tak akan mendapatakan apa-apa.
4.Semangat memenuhi target
Jika ingin bersungguh-sungguh menghasilkan tulisan maka harus memiliki target. Misalnya setiap hari satu artikel atau mungkin sehari berapa kalimat. Tujuan target ini adalah mendorong diri kita untuk menggerakkan jari-jari kita untuk menghasilkan tulisan sehingga diri kita akan terpacu untuk produktif.
5. Semangat Merevisi
Hal yang paling berat dalam menulis salah satunya adalah merevisi tulisan. Karena merevisi tulisan kadang tak sejalan dengan pemikiran kita. Namun, kembali lagi kepada kualitas penulisan. Dengan adanya masukan dari orang lain dan kita revisi maka kualitas penulisan kita akan semakin baik.
Semangat adalah modal utama yang harus dimiliki oleh seorang penulis agar produktif menghasilakn karya. Mari semangat menulis untuk mengubah dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H