Makanan utama bayi setelah 270 hari dalam kandungan adalah ASI. Sebagai suami saya mendukung 100% pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan kepada anak saya.
Tawaran susu formula saat anak pertama lahir saya tolak, karena menurut saya lebih baik berusaha melakukan Inisiasi Menyusui Dini. WHO dan UNICEF sendiri pun menyarankan, agar gunakan semaksimal mungkin ASI Eksklusif.
Saya juga mendukung istri agar bisa memberikan ASI terbaik sebagai bentuk cara mengasihi kami, sebagai orang tua.
Menurut saya sudah menjadi sebuah kewajiban untuk memberikan ASI secara ekslusif sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan. Sebab, ASI merupakan nutrisi lengkap yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, kecerdasan, dan kemampuan motorik anak.
Selain itu, bukankah memberikan ASI eksklusif bisa mengurangi risiko penyakit pada bayi, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan.
Bagi saya, pemberian ASI merupakan kontrasepsi alami selain bisa menurunkan berat badan istri, ASI juga bisa mengurangi resiko kanker payudara dan ovarium. Sehingga istri saya pun begitu semangat untuk mengASIhi.
Pengalaman saya, ketika istri memberikan ASI langsung kepada bayi, itu sedikit menghemat pengeluaran. Karena saya yakin jika ASI adalah produk alami anugerah Tuhan.
Peran Sebagai Suami Dalam Mendukung Istri Memberi ASI
Apa yang harus dilakukan agar suplai ASI terus mencukupi kebutuhan bayi? Ijinkan saya membagikan pengalaman yang mungkin bisa dilakukan Papsi lainnya ya.
Saat itu, ketika menemani istri menyusui untuk pertama kalinya saya merasa sangat bahagia dan terasa lebih bonding. Terlebih saya bisa men-support langsung istri saya ketika menyusui.
Saya selalu bilang "sebagai Ibu yang memberikan asupan ASI, kamu sudah menjadi pahlawan lho, Kamu ibarat Super hero di 1000 hari pertama kelahiran anak kita."