Mohon tunggu...
DONY ROCHMAD KURNIAWAN
DONY ROCHMAD KURNIAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru Bimbingan Konseling

Guru Bimbingan Konseling di SMP N 1 Matesih, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Konsep Diri Rendah sebagai Akibat Self-injury (Membuat Sayatan di Tangan): Strategi Konseling Efektif Pendekatan REBT Teknik Dispute Kognitif

7 Maret 2024   08:32 Diperbarui: 7 Maret 2024   12:36 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi konsep diri yang rendah bisa sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pengalaman pribadi, lingkungan sosial, dan kondisi psikologis. Namun, ada beberapa situasi umum di mana konsep diri rendah dapat berkembang, antara lain yaitu :

  • Trauma atau Pengalaman Negatif: Seseorang yang mengalami trauma fisik, emosional, atau seksual sering kali mengembangkan konsep diri yang rendah. Pengalaman traumatis ini dapat menyebabkan perasaan tidak berharga, malu, atau bersalah yang mendalam.
  • Pengalaman Penolakan atau Pencemoohan: Orang yang sering kali ditolak atau dicemooh oleh orang lain, baik dalam konteks pribadi, sosial, atau profesional, cenderung menginternalisasi pandangan negatif tersebut dan mengembangkan konsep diri yang rendah.
  • Pembandingan Sosial yang Merugikan: Perbandingan diri dengan orang lain yang dianggap lebih sukses atau lebih baik secara fisik, sosial, atau profesional dapat merusak konsep diri seseorang, terutama jika individu tersebut merasa kurangnya dalam perbandingan tersebut.
  • Keterbatasan atau Kegagalan Pribadi: Mengalami kegagalan dalam pencapaian tujuan pribadi, seperti pendidikan, karier, atau hubungan, dapat merusak kepercayaan diri seseorang dan menyebabkan konsep diri yang rendah.
  • Pengaruh Lingkungan Keluarga: Pola komunikasi dan dinamika dalam keluarga juga dapat berperan dalam pembentukan konsep diri yang rendah. Misalnya, jika seseorang tumbuh dalam lingkungan yang kritis atau tidak mendukung, mereka mungkin menginternalisasi pandangan negatif tersebut tentang diri mereka sendiri.
  • Kondisi Psikologis: Beberapa kondisi psikologis seperti depresi, kecemasan, atau gangguan makan juga dapat menyebabkan konsep diri yang rendah. Gejala-gejala ini seringkali menghasilkan pikiran negatif tentang diri sendiri dan menyulitkan individu untuk melihat nilai dan potensi positif dalam diri mereka sendiri.
  • Dalam situasi konsep diri yang rendah, penting bagi individu untuk mencari dukungan dan bantuan yang tepat, baik dari profesional kesehatan mental maupun dari lingkungan sosial yang positif dan mendukung. Dengan pengertian, dukungan, dan upaya yang tepat, konsep diri yang rendah dapat diatasi dan digantikan dengan pandangan yang lebih positif dan percaya diri tentang diri sendiri.

Alternatif solusi

Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) adalah pendekatan terapeutik yang efektif dalam mengatasi konsep diri rendah dengan fokus pada mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang tidak sehat. 

Berikut adalah beberapa alternatif solusi menggunakan teknik Dispute Kognitif dari REBT untuk mengatasi konsep diri rendah:

  • Identifikasi Pikiran Negatif: Bantu individu untuk mengidentifikasi pikiran negatif atau irasional tentang diri mereka sendiri, seperti "Saya tidak cukup baik" atau "Saya selalu gagal." Ajarkan mereka untuk menjadi lebih sadar akan pola pikir ini.
  • Menantang Pikiran Negatif: Bantu individu untuk menantang pikiran-pikiran negatif mereka dengan bertanya, "Apakah ada bukti yang mendukung pikiran ini?" atau "Apakah pemikiran ini membantu saya atau membuat saya merasa lebih buruk?"
  • Menggali Bukti Positif: Bantu individu untuk mengidentifikasi bukti-bukti yang menunjukkan nilai dan kemampuan mereka. Misalnya, mereka dapat memikirkan pencapaian masa lalu, kekuatan pribadi, atau pujian dari orang lain.
  • Mengidentifikasi Alternatif: Dorong individu untuk menggali alternatif pikiran yang lebih seimbang dan realistis tentang diri mereka sendiri. Misalnya, "Saya mungkin pernah gagal, tetapi itu tidak berarti saya akan gagal selamanya. Saya telah belajar dari pengalaman tersebut dan bisa tumbuh darinya."
  • Menyusun Pernyataan Afirmatif: Bantu individu untuk merumuskan pernyataan-pernyataan afirmatif yang positif dan memperkuat, seperti "Saya memiliki nilai dan kekuatan yang unik" atau "Saya pantas mendapatkan cinta dan penghargaan."
  • Mengubah Dialog Internal: Ajarkan individu untuk mengganti dialog internal negatif dengan dialog yang lebih positif dan mendukung. Bimbing mereka untuk menggunakan afirmasi positif dan untuk menghadapi pikiran negatif dengan skeptisisme dan penolakan.
  • Praktik dan Rekayasa Ulang: Dorong individu untuk berlatih menggunakan teknik-teknik ini secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Ingatkan mereka bahwa mengubah pola pikir memerlukan latihan dan kesabaran, tetapi hasilnya bisa sangat bermanfaat.
  • Melalui pendekatan REBT dan teknik Dispute Kognitif, individu dapat belajar untuk menghadapi dan mengatasi pikiran negatif tentang diri mereka sendiri, sehingga memungkinkan mereka untuk mengembangkan konsep diri yang lebih positif dan percaya diri.

Evaluasi 

Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) adalah salah satu pendekatan terapi kognitif yang dikembangkan oleh Albert Ellis. Teknik Dispute Kognitif merupakan bagian integral dari pendekatan ini, yang bertujuan untuk mengubah pikiran negatif atau irasional menjadi pikiran yang lebih rasional dan positif. 

Berikut adalah evaluasi terhadap pendekatan REBT dengan teknik Dispute Kognitif dalam mengatasi konsep diri rendah:

Kelebihan:

  • Fokus pada Pemikiran: Pendekatan ini membantu individu untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengubah pola pikir negatif yang mendasari konsep diri rendah. Ini memungkinkan individu untuk mengembangkan pemahaman yang lebih realistis dan adaptif tentang diri mereka sendiri.
  • Empower Individu: REBT memberdayakan individu dengan keterampilan untuk mengatasi pikiran negatif mereka sendiri. Teknik Dispute Kognitif memungkinkan mereka untuk menjadi lebih mandiri dalam menghadapi konsep diri rendah, karena mereka dapat mempraktikkan teknik ini secara mandiri di luar sesi terapi.
  • Efektif dalam Jangka Panjang: Penelitian telah menunjukkan bahwa REBT dapat menghasilkan perubahan yang berkelanjutan dalam konsep diri dan kesejahteraan psikologis. Dengan mengajarkan individu untuk mengidentifikasi dan mengatasi pikiran negatif, pendekatan ini dapat membantu mencegah kekambuhan konsep diri rendah di masa depan.
  • Mendorong Pemahaman yang Lebih Mendalam: Teknik Dispute Kognitif mendorong individu untuk memeriksa bukti dan logika dari pikiran-pikiran mereka yang negatif. Ini dapat membantu individu untuk lebih memahami asal-usul dan validitas pikiran-pikiran tersebut, serta mengembangkan keterampilan untuk menilai informasi dengan lebih kritis.

Keterbatasan:

  • Membutuhkan Latihan yang Konsisten: Mengubah pola pikir negatif membutuhkan latihan yang konsisten dan kesabaran. Beberapa individu mungkin mengalami kesulitan dalam menerapkan teknik Dispute Kognitif dengan konsisten, terutama jika mereka telah lama menginternalisasi pola pikir negatif.
  • Tidak Cocok untuk Semua Orang: Pendekatan ini mungkin tidak cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang memiliki kesulitan mengidentifikasi atau mengubah pola pikir mereka. Beberapa individu mungkin memerlukan pendekatan terapi yang lebih terstruktur atau dukungan yang lebih intensif.
  • Membutuhkan Motivasi dan Keterlibatan: Efektivitas pendekatan ini juga tergantung pada motivasi dan keterlibatan individu. Jika seseorang tidak terbuka untuk mengubah pikiran mereka atau tidak aktif terlibat dalam proses terapi, maka hasilnya mungkin terbatas.
  • Tidak Selalu Mengatasi Akar Masalah: Sementara teknik Dispute Kognitif dapat membantu individu untuk mengubah pikiran negatif mereka, pendekatan ini tidak selalu mengatasi akar masalah yang mendasari konsep diri rendah. Kadang-kadang, masalah yang lebih dalam mungkin perlu ditangani dengan pendekatan terapi yang lebih komprehensif.
  • Secara keseluruhan, pendekatan REBT dengan teknik Dispute Kognitif memiliki potensi besar untuk membantu individu mengatasi konsep diri rendah dengan cara yang efektif dan berkelanjutan. Namun, penting untuk mengakui bahwa pendekatan ini tidak selalu sesuai untuk semua orang, dan bahwa beberapa individu mungkin memerlukan pendekatan terapi yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi mereka.

Kajian literatur :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun