Mohon tunggu...
Dony Cahyono
Dony Cahyono Mohon Tunggu... Penulis - Linguistics student.

Cause writing is somehow addictive

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

No Whatsapp, No Instagram, No Facebook - No Worries!

23 Mei 2019   10:15 Diperbarui: 23 Mei 2019   10:28 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kemarin siang, banyak orang yang mengeluh karena tidak bisa mengakses beberapa sosial media yang paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, yaitu Instagram, Facebook, dan WhastApp. 

Saat membukan Instagram, misalnya, yang didapati hanyalah loading yang tanpa henti dan tidak dapat update informasi seperti upload foto, update Insgtagram stories, dan seterusnya. Padahal koneksi internet masih lancar saja.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Berdasarkan informasi dari berbagai media massa, hal ini sengaja dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menanggulangi penyebaran informasi negatif yang beredar di masyarakat. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Wiranto, mengatakan bahwa pemerintah memutuskan untuk membatasi aktivitas di media sosial untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama peredaran info hoaks.

Pembatasan aktivitas di tiga media sosial ini tentu saja bukan tanpa sebab. Sebagai implikasi dari pengumuman Pemilu 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendapat banyak protes dari berbagai kalangan yang menentang hasil perhitungan akhir pemilihan umum tahun ini. Akhirnya, berbagai kelompok massa datang ke Jakarta untuk melakukan demonstrasi menuntut keadilan pada 22 Mei 2019 kemarin.

Aksi massa ini pun tak dapat dipisahkan dengan penggunaan media sosial. Beragam informasi beredar di dunia maya tentang peristiwa ini. Diantaranya yaitu tentang tewasnya salah satu demonstran saat melakukan aksinya, kekerasan oleh oknum penegak hukum, hingga informasi lain yang semakin masif diunggah di media sosial. Tak ada yang bisa memastikan apakah informasi tersebut benar adanya atau hanya sekedar hoaks semata. Namun drama 22 Mei belum selesai.

Semakin banyak informasi beredar dalam bentuk tulisan, gambar/foto maupun video tentang tragisnya peristiwa unjuk rasa ini diunggah di Instagram, Facebook, dan WhatsApp. 

Semakin banyak informasi beredar, tentu saja menghasilkan beragam reaksi dari warganet atau yang sering dipanggil netizen. Beragam komentar mulai dari hujatan, makian, hingga umpatan pun tak terhindarkan. Aksi 22 Mei pun menjadi trending topic bukan hanya di Indonesia, bahkan aksi ini telah menarik perhatian dunia.

Demi menanggulangi situasi yang semakin memburuk di media sosial, serta demi meredakan keributan dan penyebaran hoaks yang tersebar di ketiga platform media sosial ini, pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk membatasi akses penggunaan Instagram, Facebook, dan Whatsapp. Sayangnya hal ini justru membuat netizen semakin naik darah, hingga akhirnya menjadi salah satu trending topic dunia.

Apa yang tejadi selanjutnya?

Sungguh ironi memang. Di satu sisi pemerintah berusaha melakukan solusi terbaik untuk menghindari penyebaran hoaks yang semakin meningkat, namun di sisi lain warganet akhirnya dikorbankan, bahkan bagi mereka yang tidak tahu menahu tentang isu ini pun mendapat imbasnya. 

Warganet yang tidak terlibat menyebar atau menerima berita hoaks pun akhirnya merasakan hal yang sama, tidak dapat mengakses sosial media paling laris ini. 

Padahal, banyak masyarakat menggunakan sosial media bukan hanya untuk kesenangan, namun juga digunakan untuk berbisnis dan mencari rezeki di sana. Dengan adanya pembatasan akses ini, orang-orang yang bergantung pada media ini untuk mencari nafkah tentu saja akan tidak dapat menjalankan usahanya dengan lancar.

Lalu bagaimana solusinya?

Anak bangsa sebenarnya sudah memberikan solusinya. Sudah banyak kreasi dan inovasi yang dihadirkan untuk menciptakan sosial media yang lebih menguntungkan, dan tentu saja tidak akan mengalami masalah jaringan down seperti yang terjadi pada Whatsapp, Instagram, dan Facebook. Salah satu aplikasi sosial media karya anak bangsa tersebut yaitu MyBeb.

Aplikasi MyBeb sebenarnya dapat dikatakan sebagai solusi terbaik bagi warganet yang tidak dapat mengakses tiga media sosial yang banyak diminati tersebut. MyBeb menghadirkan fitur sosial media mulai dari posting status, like, komen, share, dan masih banyak fitur serupa untuk memenuhi kebutuhan bersosial secara daring atau online. 

Bukan hanya untuk sosial media, aplikasi MyBeb juga disempurnakan dengan poin Cinta dan transaksi. Setiap aktivitas sosial media akan diberikan poin Cinta, kemudian poin Cinta yang terkumpul dapat ditukar dengan beragam voucher mulai dari voucher makan, jalan-jalan bahkan tiket umroh. 

Selain voucher, poin Cinta juga dapat digunakan untuk belanja, beli pulsa maupun paket data, hingga ditransfer ke rekening pribadi sebagai uang. Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk baca berita, chat personal, grup obrolan, dan share informasi. 

Bisa dikatakan, MyBeb adalah wujud dari perkawinan antara Whatsapp, Facebook, dan Instagram dalam satu aplikasi. Jauh lebih menarik dan menguntungkan bukan?

Jadi kini netizen tak perlu lagi pusing dan sedih jika tidak dapat mengakses Whatsapp, Facebook, dan Instagram karena kini telah hadir MyBeb yang bisa digunakan dengan menawarkan fitur yang lebih lengkap dan menguntungkan masyarakat Indonesia. 

Inilah wujud karya anak bangsa yang perlu untuk diapresiasi dan tentu saja digunakan sebagai media sosial sehari-hari. Tertarik untuk menggunakannya? Aplikasi MyBeb kinisudah dapat diunduh di Play Store. Selamat menggunakan dan salam damai sejahtera untuk negara kita tercinta, Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun