Mohon tunggu...
Teungku Don
Teungku Don Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki-laki yang tidak ingin mati sebelum menikah dan punya 1000 anak :)

Selanjutnya

Tutup

Money

Belilah Mataku Terlebih Dahulu, Kemudian Baru Cintaku...

11 September 2012   09:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:37 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak berbicara tentang pembentukan  perusahaan ataupun produk penjualan mata disini, yang saya bicarakan disini hanyalah tentang MATA KAKI. Loh kok mata kaki..? Apa hubungannya...? Ya gak ada hubungannya lah :)

Langsung aja cek ke TKP gan :)

Saya sangat kagum dengan apa yang telah dilakukan oleh milkuat lewat strategi klasik memberikan stiker untuk ditemperl dan dikoleksi. Dan ternyata hal tersebut telah mendongkrak penjualannya menjadi berkali-kali lipat.

Saya tidak punya buktinya disni, tapi semua itu sudah terekam kok di data perusahaannya :)

Tuh, padahal kalau dilihat digambarkan itu hal yang biasa, tapi.... Ya begitulah..

Belilah mataku terlebih dahulu...

Saya jadi teringat kalimat dari seorang tukang ayam di daerah Kayuringin Bekasi, Salvador namanya (berat banget ya namanya), sejenak saya duduk bersamanya di kedai kopi dan berbincang tentang Wanita.

Dia mengatakan "Apakah kamu tahu, bahwa sebenarnya wanita itu lebih kaya daripada laki-laki..?"

Loh kok bisa..? Secara laki-laki yang memberi nafkah kepada wanita, kenapa jadi wanita yang lebih kaya daripada laki-laki.... Sahut saya..

Lalu dia bertanya kepada saya "Leh mahal mana matamu sama hartamu...? hehehe"

"Menurut loh...?" sahut saya.. hehehe

Baiklah, saya tidak akan bercerita panjang lebar tentang perbincangan ini. Karena orang yang sedang berbincang lebar dengan saya itu adalah guru finansial yang paling memuakkan (Semoga saja dia tidak baca :D)

Jadi intinya, hal paling pertama yang paling menarik seseorang untuk membeli sesuatu produk adalah penampilan fisiknya. Barang itu kaya apa sih. Loh apa hubungannya dengan kertas majinya Milkuat...?

Posisi Mata Manusia berbeda-beda

gan, masih membahas "belilah mataku terlebih dahulu, kemudian baru cintaku".  Ciee.. Romantis banget ya gue...:P

Apakah anda tahu bahwa ternyata jumlah mata manusia itu berbeda-beda tergantung kualitas kecerdasan mereka. Saya membaginya kedalam tiga bagian, berikut penjabarannya :

1. Bagian bawah : Matanya cuma ada dikepala, makanya orang seperti ini sering kita jumpai membeli barang tak berguna, mendapatkan istri murahan, dan bahkan ada yang menjual dirinya. Orang seperti ini hanya menilai sesuatu dari tampilannya saja.

2. Bagian tengah : Ini  nih yang bikin ngegigit banget, kalau yang ini matanya ada di dua bagian. Yang satu dibawah dahi  dan yang satu lagi didalam dahi, atau yang biasa dipanggil otak. Manusia seperti ini adalah orang yang melihat sesuat benda dan barang secara cukup teliti.Mereka tidak akan di tipu oleh warna kerang yang diberi sepuhan, oleh ayam yang disuntik, oleh takaran yang dikurangi. Mereka tidak hanya terpaku terhadap penampilan suatu barang, manusia jenis inilah yang dikatakan sebagai pembeli yang cerdas.

3. Bagian Atas : Wuih, ini lebih berat lagi, kalau atasnya aja bagus gimana bawahnya coba, kalau gedungnya tinggi gimana pondasinya coba. Manusia jenis ini manusia paling hebat dari manusia yang lain, orang ini bukan hanya butuh barang, tetapin juga kenyamanan, kekerabatan, dan rasa kasih sayang. Orang ini tahu mana orang yang berengsek, mana orang baik. Dia tidak akan  membelanjakan uangnya jika dia mendapati penjual yang lebih baik dari penjual yang sedang dihadapinya. Mereka tidak hanya melihat manusia dengan MATA dan OTAKnya saja, tetapi juga dengan HATInya.

Ok, sekian dulu pembahasan kita hari ini, dan sekarang pertanyaan saya adalah "dimana KALIAN saat ini...?" sebab saya ingin sekali membeli cintamu (:Women Only:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun