Dari kelompok partai ini hanya Golkar yang relatif kuat struktur dan mesin organisasinya. Partai yang masih memanfaatkan jaringan masa orde baru ini relatif paling mapan.
Partai yang mainstream yang lain tidak lain dan tidak bukan juga ujung-ujungnya bersandar pada (pen)citra(an) para tokohnya.
Dulu Prabowo, Wiranto dan Surya Paloh adalah tokoh Golkar kelas atas. Namun ujung2nya mereka mendirikan partainya masing-masing. Kira-kira apa pola pemikiran dan ideologi politik mereka berubah tidak ya? Kemungkinan besar tidak. Sama saja, cuma ganti baju atau jaket saja.
Kalau disebut partai Demokrat, maka yang muncul adalah citra SBY, Ruhut, Soetan Batoegana (dan dulu Anas). NasDem Surya Paloh. Yang cukup unik adalah PAN, dimana vote getter dan calegnya banyak para artis dan mantan artis.
Adakah yang salah dari semua ini?
Menurut saya tidak ada yang salah. Dinamika politik setiap negara bervariasi. Indonesia juga. Pada dasarnya manusia memang ingin cari kuasa, jadi wajar saja kalau semua ingin ikut cari peruntungan dengan caranya maaing-masing.
Yang repot cuma rakyat banyak. Yang bingung mencoblos satu dari sekian banyak pilihan, yang sebagian besar ya pola pikirnya ya itu-itu saja.
Cari kuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H