Mohon tunggu...
DoNo Salim
DoNo Salim Mohon Tunggu... -

Seorang pemuda yang hanya ingin membagi dunianya lewat sebuah tulisan-tulisan ringan yang menghibur dan menginspirasi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mahasiswa 1/2 Abadi (BAB II, Part 1 : Moving On....)

7 Mei 2017   11:20 Diperbarui: 7 Mei 2017   11:30 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Err~ Gak ngelamun kok, Kak," jawab gue seadanya.

"Ini kan masih pagi, mending kamu duduk di dekat Masjid aja dulu, soalnya kita mau siapin panggung buat nanti sambutan dosen." Ujar kakak senior tersebut, berusaha mengusir gue secara halus dari pinggir lapangan.

Sambil berjalan ke arah Masjid, gue berpikir, sepertinya ada yang aneh dengan perlakuan senior yang menghampiri gue tadi. Sangat jauh berbeda, dengan senior yang ada di benak gue. Dia begitu baik, ramah, dan gak ada ekor di bokongnya. Biarpun dia baik, tapi gue gak boleh percaya begitu saja, mungkin itu bagian dari tipuan mereka. Bisa saja, saat gue sampai di Masjid, gerombolan senior lainnya sudah menanti gue, sambil membawa obor dan tombak.

Sesampainya di Masjid, gue duduk di sebuah bangku taman. Sendirian. Gue hanya duduk sambil bermain Sudoku di Blackberry gue. Hingga akhirnya, langit gelap pun berubah menjadi terang cerah dan satu per satu Mahasiswa baru mulai berdatangan. Kemudian, semua Mahasiswa baru langsung disuruh berkumpul dan duduk di tengah lapangan basket. Gue kemudian langsung duduk sesuai kelompok yang sudah dibagikan yakni, kelompok KA. Acara pembukaan dimulai, dengan sambutan dari Bapak Rektor Universitas Budi Luhur. Rektor itu bukan sejenis Alien dari planet Pluto, tapi itu nama jabatan sekelas kayak kepala sekolah di SMA, gitu.

Acara sambutan dari Rektor, kemudian dilanjutkan dengan pemukulan Gong dan pelepasan balon, sebagai simbolik penerimaan Mahasiswa baru angkatan 2014 telah resmi dilakukan. Seremonial peresmian mahasiswa baru angkatan 2014 pagi itu, juga dimeriahkan dengan gemuruh tepuk tangan dari sekitar 5.000 lebih Mahasiswa baru. Gue memberikan tepukan paling meriah, bukan pake tangan, tapi pake kepala orang yang gue bentur-benturin ke tanah.

Setelah acara peresmian, kemudian para Mahasiswa baru digiring berdasarkan jurusan masing-masing menuju ke ruang kelas yang berbeda-beda. Setiap kelompok digiring oleh 2 orang kakak PK. Bukan, PK itu bukan Pemakan Kancut, melainkan Penjaga Kelas. Jarak dari lapangan menuju kelas lumayan jauh, saking jauhnya, bahkan ada kakak senior yang terbang pake burung Elang.

Sesampainya di kelas, gue memilih untuk duduk paling belakang, bagian pojok sebelah kiri dari pintu masuk. Selang beberapa saat, setelah semua Maba lainnya duduk, tiba-tiba kedua kakak PK gue keluar dan menutup pintu sambil bilang, "Kita mau keluar dulu sebentar. Kalian jangan kemana-mana, ya!" Mendadak, perasaan gue jadi gak enak kembali. Seolah, ketakutan gue di awal soal Ospek dan senioritas kembali muncul. Hingga muncul teriakan dari dalam kepala gue, "Mampus, gue dikunciin di sini! Sebentar lagi, gue pasti bakal dimasukin ke koali raksasa dan direbus hidup-hidup jadi Sop Daging Anak Rantau."

"Heh, lo diem aja dari tadi. Kenalin nama gue, Farah," ujar seorang perempuan berkaca mata dengan kulit agak coklat gelap di sebelah kanan gue, dan seketika membuyarkan lamunan gue. Ia kemudian, menyodorkan tangannya ke arah gue.

"Err~ Iya, kenalin aku Dono," jawab gue dengan logat Jawa Timur yang kental banget, kayak opor ayam kebanyakan santan.

"Lo dari daerah, yak? Logat lo aneh, hahaha," ujar Farah, sambil tertawa ngeledek.

"Iya, aku pindahan dari Surabaya. Emangnya aneh, gimana?" tanya gue penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun