"Gak lah, kan mau jadi penulis terkenal, hehe," jawab gue nada sedikit bercanda.
"Halah, kamu iku loh, cita-cita kok jadi penulis. Memang kalau nulis, bisa buat jamin masa depanmu?" ujar Cik Gong meragukan.
"Bisa kok. Bisa banget malah." Jawab gue dengan penuh keyakinan.
"Yowes, kalau kamu yakin, ya lanjutin. Aku gak bisa ngelarang, soale iku kan masa depanmu. Tapi, aku mau nanya sebelumnya,"
"Nanya soal apa?"
"Kamu beneran gak mau kuliah? Wes hampir setahun loh kamu nganggur, Don."
"....." gue hanya diam termenung, sambil berusaha bunuh diri, dengan nelen remote TV tanpa minum.
Kuliah? Sama sekali gak pernah terlintas di pikiran gue, untuk melanjutkan kuliah sebenarnya. Namun, gue juga gak mau munafik, kalau gue juga ingin sukses kelak dan gak mau jadi gembel yang luntang-lantung, terus tidur seadanya di dalam kaleng Khong Guan bekas peyek kacang.
Kata orang, kuliah itu berbeda dengan saat SMA / SMK dulu. Kuliah itu lebih nyantai dan gak ribet, itulah kalimat yang sering gue dengar dari teman-teman yang sekarang sudah kuliah. Bahkan, ada yang bilang juga, kuliah itu bebas, mau pakai kemeja boleh, pakai kaos boleh, bahkan mau kompakan pakai seragam JKT 48 juga boleh. Berbekal kalimat-kalimat itu, perlahan keyakinan gue mulai goyah. Hingga terlintas sebuah pemikiran, seperti ini, "Kayaknya gue memang harus kuliah, deh. Biar bisa jadi orang sukses, punya wawasan yang luas, dan punya banyak istri muda."
Dengan penuh semangat, gue pun langsung mencari di internet, sebuah jurusan kuliah yang gue inginkan. Berbekal searching dengan kata kunci, "Jurusan Kuliah Yang Gak Pake Itung-Itungan dan Dosennya Cakep," akhirnya munculah beberapa jurusan, seperti ; Pariwisata, Hubungan Internasional, Ilmu Sosial Politik, dan Ilmu Komunikasi. Gue tertarik, ketika mendengar nama jurusan terakhir, yakni Ilmu Komunikasi. Saat pertama kali mendengar jurusan tersebut, gue mengira kerjanya cuma memberikan pengumuman kayak Mbak-Mbak bagian informasi di Mall, yang biasanya berkata seperti ini, "Diberitahukan kepada Bapak Doni, untuk segera memindahkan mobilnya segera, karena mobil Bapak telah menghalangi tangga Eskalator kami. Terima kasih."
Ternyata gue salah, Ilmu Komunikasi ternyata tidak sesimpel itu. Setelah searching beberapa lama, akhirnya gue mengetahui kalau prospek kerja lulusan komunikasi itu bisa menjadi ; penyiar, kameraman, reporter, wartawan, MC, public relations, juru bicara, penulis berita, copy writer, dan masih banyak lagi. Secara garis besar sih, jurusan ini lebih banyak belajar mengenai 2 hal saja, yakni berbicara dan menulis. Dari saat SMA, gue memang sangat senang kalau disuruh ngomong di depan kelas, ditambah sekarang gue sangat menikmati hobi baru gue sebagai penulis. Gue rasa, gue gak perlu waktu lama untuk bimbang mengenai jurusan, karena gue sudah menemukan apa yang gue inginkan. Selain itu, gue juga sudah mengetahui, di mana gue harus melanjutkan kuliah. Semoga, pilihan gue tepat dan terbaik buat semuanya.