Beberapa waktu lalu, saya melihat adik kecil saya yang sedang menggambar bebas disecarik kertas. Karena penasaran dengan apa yang ia gambar, saya mencoba untuk datang dan bertanya kepadanya perihal gambarnya tersebut.
"Dik, lagi gambar apaan? Kok tumben banget?"
"Ini nih ko, lagi ada tugas sekolah suruh bikin karya seni. Nih, aku lagi coba gambar karakter game yang biasa kumainkan."
"Oh gitu rupanya."
"Gimana ko? Bagus gak? Mirip gak?"
Dengan nada canda aku pun langsung menjawab
"Lumayan mirip lah, tapi bakal makin mirip lagi kalo itu koko yang gambar deh kayaknya hahaha"
Pembicaraan kami pun berubah menjadi gelak tawa bahagia yang menemaninya sembari mengerjakan tugas.
Namun setelah momen itu telah berlalu, sesuatu tiba- tiba muncul dibenakku. Sesuatu yang biasanya tak pernah kupikirkan. Suatu hal penting yang selama ini terlewatkan olehku, meskipun ia selalu berada disekelilingku selama ini. Sebenarnya seni itu apa?
Karena penasaran, aku mulai membaca- baca beberapa artikel di internet mengenai apa itu yang namanya seni. Dari sana, aku berpendapat bahwa seni itu sendiri merupakan sebuah aspek dalam hidup kita yang terdiri dari berbagai perpaduan yang unik dan harmonis. Aku juga berpikiran bahwa segala sesuatu dapat menjadi sebuah karya seni. Mulai dari suara burung berkicau dan kokok ayam dipagi hari sampai kepada suara tangisan seorang anak kecil yang sedang mencari ibunya, semuanya dapat dikatakan sebuah karya seni apabila materi mentah tersebut dapat diolah oleh seorang seniman. Oleh karena itu, seni memiliki arti yang sangat luas.
Membicarakan tentang seni mengingatkanku pada musik. Aku memang bukan seorang yang pandai bermain musik ataupun bernyayi. Bisa dibilang bahwa aku hanyalah seorang penikmat musik. Salah satu komposer favoritku, John Cage pernah berkata bahwa segala sesuatunya adalah musik. Ia percaya bahwa musik dapat berasal darimana saja dan dari siapa saja, juga dalam bentuk apa saja. Hal tersebut tercermin dari hasil karyanya yang dapat tergolong sebagai sebuah karya yang unik dan fenomenal. Ia pernah membuat sebuah komposisi berjudul 4'33" yang isinya tak lain hanyalah sebuah keheningan selama empat menit dan 33 detik. Juga "Water Walk" yang isinya berisi perpaduan suara- suara seperti suara teko saat air mendidih, percikan air, geprakkan meja, dan suara- suara lain yang pada umunya sudah biasa kita dengar dirumah sehari- hari.