Secara keseluruhan, meskipun tindakan Korea Utara dalam mengembangkan dan menguji senjata nuklir sangat kontroversial, hal ini dapat dipahami dari sudut pandang Deterrence. Korea Utara merasa terancam oleh kekuatan militer eksternal, khususnya Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, dan mereka menganggap pengembangan senjata nuklir sebagai langkah yang diperlukan untuk mempertahankan diri. Namun, terlepas dari logika yang digunakan oleh Korea Utara, ketegangan di Semenanjung Korea memiliki potensi untuk menyebabkan ketidakstabilan yang serius, tidak hanya di Asia Timur tetapi juga di seluruh dunia. Oleh karena itu, diplomasi dan upaya untuk menurunkan ketegangan harus menjadi prioritas komunitas internasional, termasuk Indonesia, guna mencegah terjadinya konflik yang lebih besar.
Referensi
[1] Somawan, S. S. (2022). Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan dalam isu Internasional. HUBUNGAN KOREA UTARA DAN KOREA SELATAN DALAM ISU INTERNASIONAL.
[2] Grzelczyk, V. (2019). Threading on thin ice? Conflict dynamics on the Korean Peninsula. Asia Europe Journal, 17, 31-45.
[3] Davis, P. K., Wilson, P., Kim, J., & Park, J. (2016). Deterrence and stability for the Korean Peninsula. The Korean Journal of Defense Analysis, 28(1), 1-23.
[4] Davis, P. K., & Bennett, B. W. (2022). Nuclear-use cases for contemplating crisis and conflict on the Korean Peninsula. Journal for Peace and Nuclear Disarmament, 5(sup1), 24-49.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H