2. Peningkatan Kemandirian: Dengan fokus pada pengembangan industri pertahanan nasional, MEF dapat membantu meningkatkan kemandirian nasional dan mengurangi ketergantungan pada negara-negara lain untuk pengadaan alat pertahanan dan perlengkapan militer.
3. Prioritas: Konsep MEF dapat membantu dalam menentukan prioritas program pertahanan yang akan dijalankan oleh pemerintah. Hal ini dapat membantu menentukan jenis persenjataan yang paling dibutuhkan oleh Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional.
4. Kompatibilitas: Konsep MEF memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan strategis nasional dan perubahan lingkungan strategis.
Kontra:
1. Risiko Keamanan: Konsep MEF dapat menimbulkan risiko keamanan apabila terjadi penurunan kualitas dan kuantitas persenjataan yang dimiliki oleh TNI. Kondisi ini akan memudahkan musuh untuk menyerang dan membahayakan kedaulatan negara.
2. Ketergantungan pada Industri Pertahanan Nasional: Dalam mengimplementasikan konsep MEF, Indonesia harus memiliki industri pertahanan nasional yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan pertahanan negara secara mandiri. Jika tidak, maka hal ini dapat menimbulkan ketergantungan pada negara lain dan merusak prinsip kemandirian.
3. Tidak Ada Kejelasan: Konsep MEF tidak menentukan secara spesifik jenis persenjataan dan peralatan apa saja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan nasional. Hal ini dapat menimbulkan ketidakjelasan dalam prioritas program pertahanan yang akan dijalankan oleh pemerintah.
4. Kurang Fleksibel: Konsep MEF cenderung kurang fleksibel dan tidak dapat menyesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis dan teknologi militer yang terus berkembang.
Secara keseluruhan, konsep MEF dapat membantu dalam menentukan prioritas program pertahanan nasional yang tepat dan efisien. Namun, dalam mengimplementasikannya, Indonesia harus memperhatikan risiko keamanan dan memastikan bahwa industri pertahanan nasional mampu memenuhi kebutuhan pertahanan nasional secara mandiri dan berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H