Tentunya kita juga mengalami masalah rantai pasokan dan keterbatasan bahan -- sesuatu yang bisa jadi memusingkan karena langkah kontra-produktif yang diambil oleh pengusaha komoditi, yang merasa rugi karena tidak bisa menjual sesuai harga pasar internasional. Seperti pengusaha minyak goreng itu, daripada tidak untung besar, mereka memilih tidak membeli dari petani dan tidak berproduksi! Ini adalah tantangan Pemerintah menghadapi kebiasaan para mafia di Indonesia yang sudah beraksi puluhan tahun.
Bagaimanapun, selama Indonesia masih mempertahankan pertumbuhan ekonomi -- walau mungkin sekarang bermasalah soal pemerataan -- masih ada kesempatan peningkatan besar. Mengapa harus buru-buru meningkatkan suku bunga? Biar saja tetap rendah, supaya perekonomian domestik terus menjadi semakin lancar berputar.
Sementara itu, para ahli menduga bahwa langkah The Fed menaikkan suku bunga dapat mengarah kepada resesi terjadi Amerika Serikat.Â
Kalau resesi terjadi, yield semakin tinggi dan nilai aset semakin turun -- investasi di Amerika Serikat akan terbukti menjadi situasi merugi. Dalam keadaan demikian, pilihan dunia untuk berinvestasi ada di negara dengan pertumbuhan ekonomi positif dan stabil seperti Indonesia. Bisa dibayangkan, bagaimana akan terjadi arus investasi masuk?
Nanti soalannya bukan di mana investasi mengalami keuntungan terbesar, melainkan di mana investasi tidak mengalami kerugian. Pada saatnya, semua instrumen dan infrastruktur yang menopang pembangunan Indonesia menjadi nampak sangat cantik menarik.Â
Ini adalah soal realita, kebenaran dari pertumbuhan ekonomi. Bukan karena harapan dan gelembung yang terjadi, seperti di pasar saham Wallstreet, melainkan pertumbuhan yang riil dari kawasan perekonomian baru yang bertumbuh di seluruh Indonesia.
Tetaplah bertahan dan percaya untuk berinvestasi di Indonesia, dalam mata uang Rupiah walau hari ini seperti kehilangan nilai dan jatuh dalam devaluasi. Lagipula, devaluasi ini merupakan angin baik bagi para penjual komoditi ekspor, karena sekarang produk ekspor Indonesia menjadi semakin kompetitif di pasar internasional.
7 Juli 2022
Donny Adi Wiguna
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI