Mohon tunggu...
donnizar donnizar
donnizar donnizar Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan S1

Donnizar, S.Si Guru SMP Negeri 39 Pekanbaru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

10 April 2021   00:45 Diperbarui: 10 April 2021   00:52 3251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana Anda bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan Anda?

Karena dilema etika berhubungan dengan pengambilan keputusan yang bertujuan untuk kebaikan, yaitu situasi dimana ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan yang akan diambil tersebut secara etika benar tetapi bertentangan. Kedua keputusan yang bertentangan tersebut kalaupun diambil kedua-duanya adalah sama-sama dibenarkan (Benar Vs Benar). Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kerja, masyarakat, dan rumah, kita sering kali dihadapkan pada situasi yang membawa dilema etika. Dimana keputusan mengenai perilaku yang layak harus di buat. Pengambilan keputusan yang berhubungan dengan dilema etika ini adalah dengan alasan bahwa tujuan yang diambil adalah tujuan baik ataupun dengan melakukan pembenaran terhadap cara-cara pengambilan keputusan tersebut, yang akhirnya akan menggoda seorang pengambil keputusan untuk mengambil jalan pintas dalam pengambilan keputusan ini karna hasil akhirnya dianggap menjadi hal yang baik.

Sedangkan bujukan moral adalah sustu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Sebelum  pengambilan keputusan yang berhubungan dengan bujukan moral ini sebaiknya dilihat terlebih dahulu dari aspek "seharusnya", yaitu sebuah pertanyaan normatif tentang apa yang seharusnya terjadi sesuai dengan norma dan standar yang berlaku.

Maka keputusan yang akan saya ambil didasarkan pada 3 prinsip pengambilan keputusan ini, yaitu:

  • Berfikit berbasis hasil akhir (end-based thinking)
  • Berfikir berbasis peraturan (rule-based thinking)
  • Berfikir berbasis rasa peduli (care-based thinking)

Dan keputusan yang akan diambil yang berkaitan dengan dilema etika, mengandung 4 paradigma pengambilan keputusan, yaitu:

  • Individu  Vs Masyarakat (individual Vs community)
  • Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar dimana individu ini juga menjadi bagiannya. Bisa juga konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain, atau kelompo kecil melawan kelompok besar.
  • Rasa Keadilan Vs Rasa Kasihan (justice Vs mmercy)
  • Dalam paradigm ini ada pilihan anatara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakukan yang sama bagi semua orang disatu sisi dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih saying disis lain.
  • Kebenaran Vs Kesetiaan (trush Vs loyalty)
  • Kejujuran dan kesetiaan sering kali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilemma etika. Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain. Apakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau kita menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu, atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya.
  • Jangka pendek Vs jangka panjang (short term Vs long term)

Padarigma ini paling sering terjadi dan  mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara kelihatannya  terbaik untuk saat ini dan terbaik untuk masa yang akan dating. Paradigma ini bisa terjadi di level personal dan permasalahan sehari-hari atau pada level yang lebih luas, misalnya pada issue-issue dunia secara global, misalnya lingkungan hidup dan lain-lain.

Bagaimana Anda bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan Anda?

Untuk mengukur efektifkah keputusan yang saya ambil, maka keputusan yang diambil tersebut dikaitkan dengan 9 langkah dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan Dilema etika, yaitu:

  • Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
  • Ada 2 alasan mengapa langkah ini adalah langkah yang penting dalam pengujian keputusan. Alasan yang pertama, langkah ini mengharuskan kita untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diperhatikan, alih-alih langsung mengambil keputusan tanpa menilainya dengan lebih saksama. Alasan yang kedua adalah karena langkah ini akan membuat kita menyaring masalah yang betul-betul berhubungan dengan aspek moral, bukan masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial. Untuk mengenali hal ini bukanlah hal yang mudah. Kalau kita terlalu berlebihan dalam menerapkan langkah ini, dapat membuat kita menjadi orang yang terlalu mendewakan aspek moral, sehingga kita akan mempermasalahkan setiap kesalahan yang paling kecil pun. Sebaliknya bila kita terlalu permisif, maka kita bisa menjadi apatis dan tidak bisa mengenali aspek-aspek permasalahan etika lagi.

  • Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
  • Bila kita telah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu. Pertanyaannya adalah dilema siapakah ini? Hal yang seharusnya membedakan bukanlah pertanyaan apakah ini dilema saya atau bukan. Karena dalam hubungannya dengan permasalahan moral, kita semua seharusnya merasa terpanggil.

  • Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
  • Pengambilan keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan detail, seperti misalnya apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu terkuak, dan apa yang akhirnya terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mereka mengatakannya. Data-data tersebut penting untuk kita ketahui karena dilema etika tidak menyangkut hal-hal yang bersifat teori, namun ada faktor-faktor pendorong dan penarik yang nyata di mana data yang mendetail akan bisa menggambarkan alasan seseorang melakukan sesuatu dan kepribadian seseorang akan tercermin dalam situasi tersebut. Hal yang juga penting di sini adalah analisis terhadap hal-hal apa saja yang potensial akan terjadi di waktu yang akan dating.


  • Pengujian benar atau salah

Uji Legal

Pertanyaan yang harus diajukan disini adalah apakah dilema etika itu menyangkut aspek pelanggaran hukum. Bila jawabannya adalah iya, maka pilihan yang ada bukanlah antara benar lawan benar, namun antara benar lawan salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan dengan moral.

Uji Regulasi/Standar Profesional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun