Mohon tunggu...
Donna Maura
Donna Maura Mohon Tunggu... Jurnalis - S1 PWK Universitas Jember

191910501076

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Penekanan Angka Kemiskinan di Ponorogo

22 Oktober 2019   21:14 Diperbarui: 22 Oktober 2019   21:29 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ponorogo merupakan suatu daerah yang terletak di Jawa Timur lebih tepatnya di apit oleh dua kabupaten yaitu Pacitan dan Madiun. Ponorogo merupakan sebuah kabupaten kecil yang mempunyai berbagai macam kesenian.

Ponorogo terkenal dengan keseniannya yaitu Reog Ponorogo. Saat ini, kesinian Reog sudah mendunia. Hal tersebut sangat menguntungkan Kabupaten Ponorogo, dapat dikenal di tingkat nasional maupun internasional.

Tetapi, hal tersebut tidak memberi dampak besar pada perekonomian masyarakat Ponorogo, seperti masih banyaknya kasus kemiskinan yang meradang di Ponorogo.

Kemiskinan merupakan masalah utama pada suatu daerah.  Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehtan yang layak.

Kemiskinan sangat berdampak pada suatu kesejahteraan masyarakat pada suatu daerah. Saat ini masalah kemiskinan juga menjadi PR utama bagi Pemkab Ponorogo. Kemiskinan yang terjadi di Ponorogo ini berpusat pada daerah-daerah terpencil yang jauh dari pusat pemerintahan.

Sebanyak 29 desa dari 303 desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dikategorikan sebagai desa merah atau miskin pada 2007 kemarin. Sebenarnya angka ini mengalami penurunan dari tahun 2001 dimana mencapai sebanyak 40 desa yang masuk dalam kategori desa miskin.

Berdasarkan data-data tersebut sebagian besar berada di Kecamatan Badegan dan Sukorejo. Dua kecamatan tersebut terletak jauh dari pusat kota. Sebagian besar warga desa berprofesi sebagai petani dan buruh bangunan. Bahkan banyak yang menganggur. Bahkan mereka mengonsumi gaplek jika kesulitan membeli beras.

Di desa lain di Ponorogo juga mengalami kasus kemiskinan atau disebut daerah tertinggal di Ponorogo yaitu desa Sidoarjo, Kecamatan Jambon. Di desa ini memiliki sekitar 300 penduduk yang mengidap keterbelakangan mental. Desa lain yaitu Desa Karangpatihan, Balong sekitar 69 warganya mengalami keterbelakangan mental.

Di Desa Pandak, Kecamatan Balong menempati urutan ketiga dari desa dengan jumlah penduduk keterbelakangan mental. Di desa ini terdapat 50- an orang mengalami keterbelakangan mental. Di antara 3 desa itu, Desa Sidoharjo tercatat sebagai desa yang memiliki penduduk keterbelakangan mental paling banyak.

Daerah yang memiliki banyak warga down syndrome memang hampir memiliki tipikal sama, yaitu sama-sama berada di lereng gunung, tanah berkapur yang sulit ditanami, terpencil, akses yang sulit, makanan utama tiwul, miskin, dan berpendidikan rendah. Mayoritas penduduknya juga bertani.

Lantaran berada di lereng pegununga, mengaksesnya pun tidak mudah. Setidaknya dibutuhkan minimal satu hingga dua jam untuk sampai ke desa tersebut dari pusat kota dengan menggunakan kendaraan roda empat. Tiga desa tersebut memiliki karakteristik lain, yaitu hanya memiliki satu akses masuk karena sisi-sisi jalannya tertutup oleh perbukitan dan hutan belantara.

Angka kemiskinan di Ponorogo masih terbilang cukup tinggi. Angka tersebut diatas rata-rata Nasional dan Provinsi, yakni sekitar 11,75 persen. Dengan jumlah keluarga miskin sebanyak 278.084 orang.

Banyak beberapa program pemerintah Pusat dan Daerah untuk menekan angka kemiskinan tersebut. Subsidi bantuannya pun juga bermacam-macam yaitu berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Raskin (Beras Miskin), dan bantuan iuran daerah.

Sedangkan pada tahun 2018, Kabupaten Ponorogo mendapat jatah PKH sebanyak 47.710 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Jumlah tersebut naik dibandingkan dengan jumlah KPM tahun lalu sekitar 27.000 KPM.

Walaupun demikian, dapat dipastikan bahwa tahun selanjutnya penerima KPM juga bertambah. Bukan berarti bahwa setiap tahun penduduk miskin bertambah tetapi kemampuan pemerintah dalam mengajukan warga miskin yang belum memperoleh bantuan masih belum maksimal.

Jika dilihat secara mendasar, banyak masyarakat miskin di Ponorogo yang belum benar-benar mendapat bantuan dari Pemerintah. Bantuan-bantuan yang tersalurkan dari daerah ke kecamatan lalu ke desa terkandang tidak tersampaikan.

Bahkan terkadang ada masyarakat yang tergolong mampu malah mendapat bantuan sedangkan masyarakat yang jelas-jelas butuh masih belum mendapat bantuan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya perhatian dari petugas di desa-desa dalam mensurvei kondisi masyarakatnya.

Beberapa upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo, seperti penekanan angka kemiskinan dengan mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk mendukung kegiatan yang mendorong meningkatnya pendapatan masyarakat Ponorogo. Bentuknya antara lain dengn pemugaran rumah tidak layak huni samapi ke desa-desa wisata.

Upaya lain yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Ponorogo yaitu dengan peningkatan anggara untuk jambanisasi agar mengurangi warga yang buang air besar (BAB) sembarangan. Meski ada peningkatan anggaran untuk hal ini, Pemerintah Kabupaten Ponorogo tetap memberikan perhatian pada infrastruktur sebab akan sangat mendukung jalannya roda perekonomian masyarakat.

Dengan adanya peningkatan tersebut dan mengakibatkan peningkatan pada pendapatan warga dan dapat mengurangi tingkat kemiskinan yang ada di Kabupaten Ponorogo. Ada pula rencana untuk menggelar lomba bagi desa-desa wisata.

Pada lomba ini disediakan reward yang cukup besar yaitu sebesar 1 Miliar. Hal itu cukup menjadi motivasi bagi desa-desa untuk mengiatkan pariwisata didesa-desa wisata. Apabila pariwisata suatu desa mengalami kenaikan maka kesejahteraan penduduknya pun ikut meningkat.

Jika dilihat dari tiga tahun terakhir ini, hampir seluruh program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) meningkat dan dapat dilaksanakan dengan baik.

Salah satunya yaitu penekanan angka kemiskinan di Kabupaten Ponorogo. Tingkat kemiskinan berdasarkan data statistic mengalami penurunan sangat signifikan. Pemerintah Kabupaten Ponorogo dengan programnya mampu menurunkan hingga 1,03 persen tingkat kemiskinan yang artinya program yang selama ini Pemkab Ponorogo laksanakan berhasil.

Ipong Muchlissoni selaku Bupati Ponorogo juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Ponorogo yang memperoleh hasil yang diinginkan. Hal tersebut menjadi motivasi Pemkab Ponorogo dalam memajukan dan mensejahterahkan masyarakat Ponorogo untuk kedepannya serta menurunkan angka kemiskinan yang ada di Ponorogo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun