Mohon tunggu...
Donna Rizkia amanda
Donna Rizkia amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas muhammadiyah malang

❤️❤️❤️

Selanjutnya

Tutup

Book

Memahami Konsep Kebahagiaan Melalui Buku Berani Tidak Disukai

27 November 2022   22:20 Diperbarui: 27 November 2022   23:10 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul buku : Berani Tidak Disukai
Nama pengarang : Ichiro Kishimi & Fumitake Koga
Penerjemah Bahasa Indonesia : Agnes Cynthia
Identitas penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun terbit : 2019
Tebal buku/ jumlah hal, : 323 halaman
Harga buku : Rp.98.000
Peresensi : Donna Rizkia Amanda,mahasiswa teknik industri, universitas muhammadiyah malang.

Dalam buku "Berani Tidak Disukai" mengungkapkan tentang sebuah kekuatan terpendam dalam proses meraih kebahagiaan hakiki, dimana sebuah kebahagiaan merupakan sesuatu yang kalian pilih berdasarkan teori Alfred Adler, salah satu dari tiga psikolog terkemuka abad kesembilan belas Bersama Freud dan Jung. 

Buku ini berkisah terntang percakapan antara seorang filsuf dan seorang pemuda dalam lima malam percakapan yang terjalin, sang filsuf membantu muridnya memahami bagaimana masing-masing darikita mampu menentukan arah hidup kita, bebas dari belenggu trauma masa lalu dan beban ekspektasi orang lain.

Jika biasanya dalam buku-buku ilmiah, setiap pembahasan dibagi dalam beberapa bab, tetapi dalam buku ini diistilahkan "malam" sebagai pengganti kata bab. Menarik kan? Ditulis dengan gaya naratif, di mana seorang pemuda pada malam hari mendatangi filsuf untuk menyampaikan berbagai pertanyaan yang ada di dalam benaknya.  Diskusi apa yang disajikan oleh filsuf dan pemuda? Ya, semua tersaji dalam banyak pertanyaan dan jawaban, yang akan memuat  lima malam yang terbagi ke dalam:
MALAM PERTAMA: Menyangkal keberadaan trauma.
MALAM KEDUA: Semua persoalan adalah tentang hubungan interpersonal.
MALAM KETIGA: Menyisihkan tugas-tugas orang lain.
MALAM KEEMPAT : Di manakah pusat dunia ini.
MALAM KELIMA: Hidup dengan sungguh-sungguh di sini pada saat ini.

Buku ini dibuka dengan prolog yang berlatarkan kota berusia ribuan tahun dengan seorang filsuf yang mengajarkan bahwa dunia ini sederhana. Dalam buku "berani tidak disukai" ini banyak membahas atau membicarakan masalah maupun pertanyaan-pertanyaan seorang pemuda yang mungkin masih belum bisa disebut benar, menurut filsuf masalah pemuda tersebut adalah masalah yang sederhana dan bahkan mempermasalahkan mengenai kebahagiaan yang dapat diraih dengan mudah.

Tetapi menurut pemuda itu hidup sederhana itu masih belum berada pada titik puas dengan keadanya yang banyak mengandung gumpalan kontradiksi yang carut marut, dan masalah-masalah yang mungkin masih belum terpecahkan.

Dimata pemuda itu masih terdapat kegelisahan mengenai suatu hal yang berkaitan dengan bahagia dan perihal hidup sederhana. Menurutnya gagasan apapun tentang kebahagiaan adalah hal yang sangat tidak masuk akal. pemuda itu banyak mendengar mengenai filsuf yang berasumsi bahwa semua orang bisa berubah, bahwa dunia ini sederhana dan bahwa semua orang bisa bahagia. tapi pemuda itu merasa pandangan tersebut sama sekali tidak bisa diterima atau bahkan masih dirasa tidak mungkin. Namun sang filsuf menjawab jika hidup bukanlah sesuatu yang diberikan oleh orang lain tetapi sesuatu yang kita pilih sendiri dan kitalah yang dapat memutuskan bagaimana cara kita menjalani hidup untuk mencapai kebahagiaan itu sendiri.

Disaat pemuda tersebut menyangkal jika semua orang bisa berubah, filsuf mulai mengibaratkan menjalani hidup pemuda itu sekarang sama dengan mengendarai sebuah mobil tua, mobil itu mungkin sedikit berderak namun dia tahu apa yang harus dia lakukan. 

Meskipun ada sedikit ketidaknyamanan kecil dan batasan batasan tertentu gaya hidup yang dimilikinya saat ini adalah yang paling praktis dan lebih mudah menjalankan keadaan apa adanya. 

Disisi lain, saat memilih gaya hidup baru tidak ada yang bisa memprediksi peristiwa apa yang akan terjadi kedepannya, dan hidup akan dipenuhi dengan kekhawatiran. Sederhananya, manusia banyak mengeluh dengan keadaannya, tetapi lebih mudah dan lebih aman bagi seseorang untuk menjadi dirinya apa adanya.

Tokoh pemuda begitu kokoh dengan argumen yang diasumsikannya dan menolak beberapa teori dari filsuf dengan alasan pemuda itu tidak memilliki rasa percaya diri dalam keadaan keterpurukan dan diperburuk dengan rasa rendah diri yang mendalam terkait dengan latar belakang pribadi dan akademisnya. Karena itulah dia masih cenderung terlalu canggung bahkan menolak ketika tak mampu mengapresiasikan bahkan mengapresiasi kebahagiaan orang lain, dan terus mengasihani diri sendiri sehingga baginya berbagai klaim dari filsuf hanyalah sebuah imajinasi saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun