Mohon tunggu...
Donna Dwinita Adelia
Donna Dwinita Adelia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Love to hide behind words

Ibu dua anak yang suka buang sampah lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ini Soes, Jendral!

26 Agustus 2020   09:45 Diperbarui: 26 Agustus 2020   09:52 1800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soes Prajurit (sumber : instagram @soesjendralbdg)

Seketika jantungku akan berdegup lebih kencang ketika mendengar kosakata “jendral” diucapkan oleh siapa saja. Kutilik dari KBBI istilah “jendral” atau dalam bentuk bakunya adalah “jenderal” dapat diartikan sebagai kelompok pangkat perwira tinggi dalam angkatan darat yang meliputi jenderal besar TNI, jenderal TNI, letnan jenderal TNI, mayor jenderal TNI, dan brigadir jenderal TNI. 

Sontak terbayang di hadapanku sesosok tinggi besar dengan sorot mata yang berwibawa. Deretan bintang yang tersemat rapi di bahu biasanya akan semakin menambah kesan angker pemiliknya. Untuk menjadi seorang jenderal pun kutahu bukan hal yang mudah. 

Perlu komitmen yang kuat, usaha yang keras dan tentunya jalan Tuhan yang merestui. Intinya, bagiku seorang jenderal adalah manusia terpilih yang kental akan wibawa dan kuasa namun dituntut untuk selalu bijaksana dalam setiap tindakannya.

Kesan ini pula yang langsung kutangkap ketika kubaca tulisan “Soes Jendral” di kotak yang disodorkannya padaku. Dia bernama Handayani Prastiti Nur Dewi. Seorang ibu muda yang juga saudara sepupuku. Aku biasa memanggilnya “Mbak Handa”. 

Sejak kecil aku mengenalnya sebagai pribadi yang kreatif dan tidak bisa diam. Memasak adalah salah satu hobinya. Aku tak pernah berkeberatan turut andil dalam mencicipi semua hasil masakannya. Namun kali ini intuisiku berbeda dari biasanya. Sepertinya ini akan menjadi salah satu mahakarya yang belum pernah kutemui sebelumnya.

Aku menerima kotak yang disodorkan oleh Mbak Handa dan menimangnya sebentar sembari kembali menelaah tulisan yang tersemat di tutupnya. Aku menghela nafas dan perlahan kubuka  kotak tersebut. Seketika itu juga aku terkesiap melihat apa yang kutemui di dalamnya. 

Tampak olehku sebuah kue soes berukuran jauh lebih besar dari kue soes yang biasa kutemui di pasaran. Bagiku dia terlihat begitu menggoda mata dengan warnanya yang coklat sempurna bertabur almond panggang renyah di atasnya.

Hidungku pun segera diterpa harumnya aroma khas panggangan pastry yang baru saja keluar dari oven. Kemudian tak sadar aku pun menelan air liurku. Sepertinya Mbak Handa gemas melihatku yang tampak gagu dan tak bereaksi apa-apa. Segera dia mengambil pisau dan memotong kue soes jendralnya menjadi potongan-potongan yang lebih kecil supaya aku dapat segera mencicipinya.

Kue soes adalah salah satu jajanan favoritku sejak kecil. Ibuku terkadang membuatkanku kue ini karena bahan dan cara masaknya yang mudah dan sederhana. Kegaguanku tadi bukanlah tanpa arti. Tapi intuisiku tadi memang tidak salah. 

Dari penilaianku, kakakku ini telah berhasil membawa kue soes ke level yang lebih tinggi dan memang sudah sepatutnya dilabeli sebagai jendralnya kue soes.

Segera kuambil salah satu potongan soes yang tersedia. Sensasi renyah langsung menyergapku seketika gigitan pertama kulakukan. Gurihnya kacang almond yang berpadu dengan manisnya vla vanila seketika memanjakan palet lidahku. 

Paduan rasa yang membawaku kembali pada kenangan liburan terakhirku di Perancis musim gugur lalu. Kenikmatan yang sama juga kudapatkan ketika menggigit sebuah choux pastry yang kubeli di sebuah kedai di dekat Menara Eiffel di kota Paris. 

Kue soes atau dalam bahasa aslinya dikenal sebagai Choux Pastry sejatinya memang berasal dari negara Perancis. Entah bagaimana akhirnya bisa membaur sebagai salah satu jajanan yang digemari di Indonesia.

Waktu pun berlalu ketika kami harus kembali ke kesibukan masing-masing. Walaupun tinggal berbeda negara namun kami seringkali mencuri “me time” untuk bertukar cerita di waktu senggang. 

Kami berdua seringkali membahas berbagai topik secara acak, mulai dari gosip artis terkini hingga kancah politik yang sebenarnya tidak terlalu kami pahami. 

Di luar itu, kami pun tak segan bertukar tips dan trik usaha yang sedang kami geluti. Kami berdua sadar bahwa menjalankan suatu usaha tidak pernah bisa lepas dari tuntutan adanya sebuah inovasi. Begitu pula dengan Soes Jendral. 

Tak lama berselang dari perkenalan perdana soes jendralnya padaku, Mbak Handa kembali meluncurkan varian barunya yang kali ini dipanggil “jendril” dan “prajurit”. Aku pun sontak tertawa. 

Tidak ada maksud negatif sedikit pun di balik tawaku, namun sudah terbayang di benakku bahwa varian kue soes kali ini pasti memiliki ukuran lebih kecil dari jendralnya. 

Belum usai tawaku menyusul kemudian beberapa foto terkirim pada jendela whatsapp tempat kami bercengkrama. Kali ini kutemui kotak soes jendral yang sama dengan dulu namun dengan varian isi yang berbeda.

Soes Jendril (sumber : instagram @soesjendralbdg)
Soes Jendril (sumber : instagram @soesjendralbdg)
Sang jendril hadir dalam empat buah kue soes dengan ukuran yang lebih kecil dari sang jendral dilengkapi dengan berbagai toping yang berbeda di atasnya. Walaupun aku tak bisa mencicipinya secara langsung, tetapi dapat kutangkap bagaimana kelezatan yang dimiliki oleh masing-masing jendril dalam kotak tersebut. 

Taburan kacang almond dengan gula di atasnya, pastilah mewakili nikmatnya vla vanila dengan takaran manis yang pas di lidah pengecapnya. Lapisan coklat sudah pasti akan membuat bersorak para penggemar coklat di Indonesia. 

Bagi penggemar negara matahari tentu tak akan kecewa dengan varian matcha yang diusung dengan warna hijau di lapisan topingnya. Sedangkan toping cookies and cream pasti mampu menceriakan hati siapapun yang sedang disindir oleh dewi fortuna.

Soes Prajurit (sumber : instagram @soesjendralbdg)
Soes Prajurit (sumber : instagram @soesjendralbdg)

Sementara itu sang prajurit hadir rapi dalam barisan dengan mengenakan topi tempur craquelin warna-warni bak pelangi. Craquelin tampil dalam lapisan renyah yang memberikan cita rasa berbeda dan menjadi ciri khas dari masing-masing prajurit soes jendral dari kota Bandung ini. 

Varian prajurit hadir sebagai sahabat bagi yang sedang bergelut dengan program dietnya. Dengan ukurannya yang mini akan meminimalisir rasa bersalah setelah mencicipinya. Pun bagi yang penasaran namun enggan dengan ukuran jendral yang luar biasa, sang prajuritlah jawabannya. Ukuran yang kecil bukan berarti kenikmatan yang minim. 

Seperti pepatah mengatakan, kecil-kecil cabai rawit. Walau prajurit tampil termungil, namun tak kalah dalam menggigit.

Ada satu mimpi yang kutahu selalu tertanam di benak sepupuku tersayang ini. Sebuah mimpi untuk pergi berwisata keluar Indonesia dan melihat dunia. Mimpi yang kurasa semakin sulit untuk terwujud di masa pandemi seperti sekarang. Tetapi Mbak Handa justru melihat hal itu sebagai sebuah kesempatan. Satu kalimat yang sampai saat ini masih kuingat jelas darinya kala itu.

Kalau aku belum bisa menikmati choux pastry sembari memandang indahnya Eiffel, maka aku akan membawa Perancis kemari lewat soes jendralku!

Kalimat tersebut rasanya tidak berlebihan, mengingat bagaimana kuatnya kesan yang kudapat ketika pertama kali mencicipi soes jendral dulu. Sayangnya pandemi ini membuatku tak bisa kembali mengulang momen indah itu. Beruntunglah bagi semua yang tinggal di kota Bandung dan sekitarnya. 

Tak usahlah bermuram durja karena tak mampu berwisata ke benua Eropa. Yuk kepoin instagram @soesjendralbandung untuk mendapatkan cita rasa kue nan romantis khas negara Perancis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun