Mohon tunggu...
Donna Borntri Juli
Donna Borntri Juli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, perkenalkan saya Donna Borntri J. Sihotang yang sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas HKBP Nommensen Medan Prodi Teknologi Hasil Pertanian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Modul Nusantara di Tanoker Ledokombo

24 September 2022   01:01 Diperbarui: 24 September 2022   01:11 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Kegiatan refleksi 2 di Tanoker. dokpri

Kegiatan Modul Nusantara di Tanoker Ledokombo

Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan modul nusantara yakni refleksi 2. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, 17 September 2022 di Tanoker Ledokombo yang bertujuan untuk mengenal Tanoker dan berdialog dengan narasumber Bapak Dr. Ir. Suporahardjo, M.Si. Sesampainya di Tanoker, kami disambut dengan baik dan ramah dimana DPL, mentor, dan teman sekalian diberikan bando janur yang memiliki arti cahaya yang datang dan juga minuman jamu. Kegiatan diawali dengan perkenalan dan menonton video mengenai Tanoker.

Narasumber yang memberikan materi ialah Bapak Suporahardjo. Pendiri Tanoker ialah bapak Suporahardjo dan ibu Farha dimana berawal dari kepedulian terhadap anak-anak di desa Ledokombo yang ditinggalkan orangtuanya bekerja sebagai seorang TKI. Tanoker berasal dari bahasa Madura yang berarti kepompong. Keberadaaan Tanoker telah membantu anak-anak untuk perhatian dan kasih sayang serta motivasi akan masa depan. Tak hanya itu, Tanoker sebagai komunitas juga mengembangkan dan melestarikan seni serta budaya dari segi permainan tradisional anak-anak. Salah satu permainan tradisional anak yang dikembangkan ialah egrang. Kegiatan egrang dikembangkan kedalam bentuk tari-tarian oleh anak-anak komunitas tersebut. Kegiatan ini juga menarik perhatian warga sekitar sehingga mulai diadakan festival egrang di Ledokombo dan menarik wisatawan manca negara. Tari egrang ini mulai ditampilkan ke daerah-daerah hingga akhirnya dapat mengikuti dan menampilkan tarian egrang ke luar negeri salah satunya Thailand. Keberadaan Tanoker juga meningkatkan perekonomian desa tersbeut dengan membuka Pasar Lumpur yang berisikan beragam hasil kerajinan serta makanan khas sekitar.

Setelah kegiatan pemaparan materi dan diskusi selesai, kami diperbolehkan untuk berenang di kolam yang ada. Disana juga tersedia makanan dan minuman tanpa tambahan micin seperti teh bunga telang, tahu kocrek telang, pisang goreng telang dan lainnya. Di Tanoker juga menjual hasil karya kerajinan seperti dompet kepompong, gelang, topi, dan lainnya yang unik dan beragam. Kegiatan akhir sebelum kami meninggalkan Tanoker, yakni ibu Farha dan kakak lainnya menanyikan lagu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun