Mohon tunggu...
Donna Wahyuningsih
Donna Wahyuningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Donna Wahyuningsih

Semangat dan pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Ada Perbedaan Pemikiran antara Manusia

4 Juli 2021   16:41 Diperbarui: 4 Juli 2021   16:45 2103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia ialah sebagai makhluk yang memiliki hubungan dengan cara timbal balik dengan manusia lainnya atau biasa dikatakan dengan makhluk sosial guna saling melakukan interaksi terhadap orang lainnya. Meski adanya perbedaan ras, suku, dan bangsa tidak menjadi penghalang untuk saling berinteraksi. Manusia juga merupakan makhluk individual yang dilengkapi dengan berbagai potensi, yang mempunyai sifat, sikap, dan motivasi yang berbeda. Adanya perbedaan terhadap individu pada dasarnya disebabkan adanya perbedaan lingkungan di setiap individu berada.

Terjadinya perbedaan tergantung bagaimana cara pandang manusia tersebut. Jika manusia itu memandang objek di depannya dengan pemikiran positif, maka hasil yang didapat di otak juga pemikiran yang positif. Namun, jika memandang objek yang lihat tersebut secara negatif, maka hasil yang didapat di otak juga negatif, dan berujung menjadi suatu ancaman. Pemahaman suatu individu masih berhubungan dengan lingkungan sosialnya.

Manusia juga memiliki kepentingan dalam hidup melalui lingkungan sosialnya. Manusia juga memiliki konsep diri dalam lingkungan sosial yang dimilikinya, konseptual diri dalam diri manusia bisa dianggapnya baik atau positif jika manusia tersebut datang menjadi individu yang penuh dengan ramah tamah serta kehangatan. Sebaliknya manusia dapat dianggap memiliki konsep diri negative apabila manusia tersebut tak memiliki sikap empati terhadap adanya keberadaan manusia, kurang ramah (Najwa, 2014). Maka dari itu sebagai manusia mahluk sosial hendaknya jangan terlalu berlebihan dalam memandang suatu objek, karena persepsi seseorang dalam memandang juga berbeda-beda.

Persepsi juga salah satu langkah awal dalam pemrosesan informasi. Persepsi ialah suatu proses mengingat dari suatu informasi yang telah dimiliki yang disimpan dalam ingatan (Najwa, 2014).Dalam proses berfikir terkadang manusia memang berbeda-beda dalam merepresentasikan apa yang dilihatnya melalui alat indera manusia yaitu salah satunya mata.

Secara biologis, manusia diciptakan untuk berfikir dalam memandang suatu perbedaan. Otak ialah salah satu dari pada orang yang paling begitu penting pada tubuhnya seorang manusia. Pada setiap sisi di otak memiliki fungsi masing-masing yang dapat mengendalikan seluruh tubuh manusia. Satu komponen yang terdapat di dalam system syaraf manusia ialah otak (serebrum dan serebelum). Komponen lain yang terdapat di otak saraf tepi serta sumsum tulang belakang. Di dalam otak terbagi menjadi 2 hemisfer (belahan), belahan otak terbagi menjadi hemisfer kanan serta juga kiri yang disambungkannya oleh korpus kalosum. (Shalihah, 2014)

Pada setiap belahan otak dibagikannya lagi menjadi beberapa bagian yang besar, yakni lobus parientalis, frontalis, temporalis, serta juga oksipitalis. Permukaannya pada otak manusia yang berkelok-kelok seperti lekukan disebut sulkus. Korteks serebri mempunyai sebuah fungsi yang begitu pentingnya sebagai fungsi dari elementer, salah satunya ialah berupa pergerakan. Adapun terhadap fungsi yang jauh lebih diatas ataupun tinggi serta komplek yakni fungsi kortikal ataupun mental. Fungsi tersebut terdirinya dari isi pada pikirannya seorang manusia, persepsi, ataupun juga ingatan.

Hemisfer kiri manusia lebih ke tanggung jawab yang sangat dominan tidak mengandung nilai emosi, lalu hemisfer kanan memiliki peranan perihal mengaturkannya sebuah bahasa isyarat serta juga emosional. Dengan dilaluinya ekpsresi verbal ataupun emosional. Sedangkan bagian otak terkecil yang berguna untuk menjadi sebuah pesan atau informasi penglihatan serta pendengaran ialah otak pada bagian tengah atau mindbrain. Kegunaannya dari otak tengah tersebut adalah untuk mengontrol fungsi yang penting layaknya pendengaran, penglihatan ataupun sistematika visual dan juga pergerakannya mata.

Ketika manusia berfikir tentang objek yang didapat. Proses mekanisme melihat dimulai dari benda memantulkan cahaya masuk kedalam mata dan diterima oleh kornea, lalu ke pupil, serta menuju ke lensa, dan setelahnya dipusatkannya pada retina. Pada retina, cahayanya tersebut akan dirubah jadi sebuah muatan elektrik atau listrik yang dikirimkan oleh otak untuk diproses dengan dilaluinya syaraf penglihatan (SOFA, 2011).  Sehingga dalam kinerja otak, otak dapat membuat manusia tersebut melihat objek yang dilihatnya.

Secara islam, kita diharuskan memiliki pandangan yang baik terhadap melihat semua perbedaan. Sehingga dalam memandang sebuah perbedaan tersebut ada manfaatnya. Adapun hikmah dibalik perbedaan yang telah dijelaskan tersebut. Allah SWT berfirman pada kitab Al-Qur'an Surah Al-Hujurat ayat 13:  

Artinya: "Wahai manusia, kami telah menciptakan kamu dari seorang wanita dan menjadikan kamu berbangsa dan bersuku agar kamu dapat saling memahami. Memang benar di mata Allah, yang paling mulia di antara kamu adalah yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui". (QS. Al-Hujurat:13).

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwasanya seseorang manusia dilahirkannya menjadi perempuan serta laki-laki serta memang sedari dulu diciptakan adanya perbedaan. Di sisi lain manusia diciptakan secara berbeda, tujuannya adalah agar dapat saling tolong menolong dan saling bertoleransi antar sesama manusia.

Selanjutnya, dijelaskan juga tentang terjadinya perbedaan, Allah SWT berfirman di dalam Surah Ar-Rum ayat 22:

Artinya: "Salah satu tanda kebesaran Allah ada menciptakan langit dan bumi serta banyaknya jenis Bahasa dan jenis jenis warna kulit manusia. Sesungguhnya hal tersebut menandakan kebesaran Allah bagi orang orang yang mengetahui". (QS. Ar-Rum: 22).

Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah mengingatkan, perbedaan merupakan suatu tanda kebesaran-Nya. Maka dari itu, Allah hanya menginginkan persamaan yang warna warni kasih sayang yang utuh bagi umat-Nya.

Oleh karena itu mari kita pahami meskipun adanya perbedaan janganlah kita berfikiran negatif terhadap adanya sebuah perbedaan. Tetapi jadikan perbedaan tersebut sebagai kehidupan yang indah berwarna-warni. Menjadi berbeda bukan sesuatu yang salah, itu artinya kita punya keberanian untuk menjadi diri sendiri.

Referensi

Najwa, S. (2014). Hubungan Konsep diri dengan prokrastinasi akademik siswa kelas XI SMA Al-Rifa'ie Gondanglegi Malang. electronical theses Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Shalihah, S. (2014). Otak, Bahasa, dan Pikiran dalam Mind Map. Alfaz (Arabic Literatures for Academic Zealots).

SOFA. (2011). Anatomi Fisiologi Mata. Repository Universitas Muhammadiyah Semarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun