Mohon tunggu...
Donita Una
Donita Una Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

freelance photography

Selanjutnya

Tutup

Politik

Quick Count SMRC dan RRI dianggap Bermasalah dan Tidak Valid

16 Juli 2014   00:04 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:13 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru-baru ini, beberapa lembaga survey dengan quick countnya yang menyatakan Jokowi-JK unggul atas Prabowo-Hatta dianggap bermasalah, di antaranya yaitu SMRC dan RRI. Hasil quick count yang dikeluarkan oleh kedua lembaga ini dianggap tidak valid.

Permasalahan yang ada pada quick count SMRC adalah hilangnya grafik Prabowo-Hatta ketika disalip oleh Jokowi-JK. Ketika suara baru masuk sebesar 13,78% dari 4.000 sampel TPS yang dipakai SMRC, Prabowo-Hatta dianggap unggul dengan 52,94% dari Jokowi-JK 47,06%. Kemudian, 14 kemudian Jokowi-JK menyalip Prabowo-Hatta dari 47,06% menjadi 52,70%.

Seharusnya, garis Jokowi-JK menyalip Prabowo-Hatta bisa terlihat pada grafik stabilitas suara quick count, tetapi ternyata hilang. Hal tersebut diduga terjadi karena adanya kekacauan data pada SMRC yang diutak-atik untuk memenangkan Jokowi-JK.

Sumber: http://nasional.inilah.com/read/detail/2119094/jokowi-salip-prabowo-hilang-dari-grafik-smrc#.U8Tu1bFls2V

Permasalahan yang ada pada quick count RRI adalah ternyata lembaga survey tesebut bukan melakukan metode quick count, melainkan survei exit poll. RRI terdaftar dalam 56 lembaga survei yang mendapat izin dari KPU untuk melakukan survei maupun quick count. Hasil quick coun RRI tersebut ditayang di TVRI dan laman utama detik.com.

Ternyata, RRI tidak melakukan metode hitung cepat dengan metode quick count melainkan survey dengan metode exit poll. Berbeda dengan quick count yang merupakan hitung cepat pada seluruh hasil hitungan suara di sejumlah TPS yang dijadikan sampel, exit poll hanya survey pada sejumlah orang yang diwawancara (bukan seluruh peserta pencoblosan) setelah keluar dari sejumlah TPS yang dijadikan sampel.

Jadi, exit poll sama halnya dengan sebuah survey dan bukan merupakan sebuah quick count. Namun, RRI mengklaim bahwa survey exit poll yang dilakukannya merupakan sebuah quick count. Hal ini membuat hasil quick count versi RRI diragukan.

Sumber: http://nasional.inilah.com/read/detail/2119622/ternyata-rri-pakai-exit-poll-bukan-quick-count#.U8TrQ7Fls2U

Permasalahan pada quick count SMRC dan RRI pun ramai dibicarakan di dunia maya, khususnya social media seperti twitter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun