(2) Memusatkan kepada peneguhan ibadah dalam wilayah simbol agama dan ritual, sehingga produk budaya yang tidak termasuk dalam wilayah tersebut adalah bid'ah.
(3) Kritikan cenderung monolog yakni dalam satu arah dan bukan dialogis yang dua arah.Â
Kiranya kita patut untuk mencoba memaknai bid'ah dalam perspektif cultural studies. Bid'ah yang dimaksud tidak bertujuan untuk mereduksi ekspresi budaya yang bernafaskan Islam, justru kita bisa melihat ini adalah jalan untuk memberikan koridor yang jelas tentang ajaran Islam dalam sebuah produk budaya.
Oleh karena itu, pembicaraan mengenai keabsahan tradisi Maulid atau pembacaan barzanji, jangan ditempatkan dalam kajian teologis yang berakibat terpecahnya umat. Artikel ini dengan jelas telah mencoba memberikan pandangan lain mengenai dikotomi sunnah dan bid'ah dengan perspektif cultural studies. Itu berarti pandangan ini tidak menimbulkan perpecahan antar mazhab keaagamaan. Namun lebih bernafaskan positif dengan membawa sunnah dan bid'ah sebagai sesuatu yang saling mengoreksi dan melengkapi satu sama lain. Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H