Bukan tanpa alasan mengapa Spartak Moscow berada di pot 1 alias pot unggulan Liga Champions. Pot ini diisi oleh juara-juara di turnamen domestik seperti Real Madrid (Spanyol), Bayern Muenchen (Jerman), Chelsea (Inggris), Juventus (Italia), dan AS Monaco (Perancis). Sebagai juara Liga Rusia, Spartak berhak duduk manis sebagai unggulan.
Didirakan pada tahun 1922, Spartak Moscow adalah klub tersukses di Rusia. Torehan 22 Â gelar Soviet Top League/Russian Premier League, 10 gelar Soviet Cup, dan 3 Russian Cup sudah cukup menjadi alasan mengapa klub yang bermarkas di Otkrytie Arena akan menjadi batu sandungan Liverpool di fase grup.
Rekor Livrpool melawan Spartak Moscow juga tak bagus-bagus amat. Pertemuan pertama kedua tim terjadi pada tahun 1992. Kala itu, The Reds harus mengakui kekuatan Narodnaya komanda dengan skor akhir 4-2. Gol-gol Pisarev, Karpin (2), dan Piatnitsky hanya mampu dibalas oleh gol Wright dan McManaman.
Namanya memang tak begitu familiar di telinga pecinta sepakbola, namun jika anda punya teman orang Slovenia, mungkin dia akan bangga memperkenlakan NK Maribor kepada anda, sama halnya ketika rakyat Indonesia memperkenalkan batik ke seluruh dunia.
Nogometni klub Maribor atau FC Maribor adalah klub paling sukses di Slovenia dengan torehan 14 gelar Slovenian PrvaLiga. Bahkan Maribor menjadi satu dari tiga klub di Slovenia yang belum pernah terdegradasi sepanjang sejarah.
Maribor sendiri lolos ke fase grup secara dramatis setelah unggul gol tandang atas Hapoel Be'er Sheva. Gol semata wayang Mitja Viller sudah cukup untuk mengunci keunggulan 1-0 dan agregat 2-2.
Nah jika musim lalu Liverpool bisa kalah melawan klub seperti Burnley, Bournemouth, Wolverhempton, dan Crystal Palace, jadi tak meunutup kemungkinan The Reds harus susah payah ketika melawat ke klub paling sukses di Slovenia, NK Maribor.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H