Mohon tunggu...
Doni Jaelani
Doni Jaelani Mohon Tunggu... -

Calon Sarjana ekonomi yang yakin jika masuk jurusan ilmu sepak bola pasti bisa Cum laude

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Marioku yang Mandul

27 Oktober 2014   03:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:38 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi keharusan Liverpool memiliki para predator ulung kotak penalti. Dari era nya Ian Rush, Kenny Dalglish, Robbie Fowler, Michael Owen, Fernando Torres dan yang paling anyar Luis Suarez, memiliki kisahnya masing-masing dalam urusan mencetak gol bagi Liverpool. Nyanyian dan chants akan bergelora keras ketika mereka sukses menjebol jala lawan. Namun apa jadinya jika mereka gagal menjadi seorang predator ulung Liverpool? Anda boleh tanyakan kepada pemain anyar Liverpool yang baru dibeli dari AC Milan, Mario Balloteli.

Mario didatangkan Liverpool dengan bandrol 16 juta Pounds, atau cukup untuk anda membeli iPhone 6 setiap hari selama setahun. Sayangnya uang 16 juta Pound tersebut, malah digunakan Balloteli pergi ke Barber Shop untuk mengganti berbagai macam gaya rambut dibanding membeli sebuah iPhone 6, yang mungkin berguna dalam bertukar pesan dengan Robbie Fowler dan bertanya bagaimana caranya menjadi striker mematikan ketika berseragam The Reds.

Kepergian Luis Suarez ke Barcelona, membuat ekspetasi kepada Mario semakin tinggi. Mario diharuskan bisa menjadi tumpuan utama lini serang Liverpool, meskipun Liverpool juga mendatangkan Ricky Lambert, tapi beban perginya Suarez tetap ada di pundak Balloteli.

Sayang, hingga pertandingan melawan QPR kemarin, jangan kan menggantikan peran Suarez mencetak gol, Balloteli lebih banyak menggantikan gaya rambutnya tiap 4 pertandingan sekali. Bahkan Balloteli baru mencetak 1 gol bersama Liverpool, itu pun melawan tim antah berantah, Ludogorets. Andai Liverpool setiap pekan selama 38 pertandingan melawan Ludogorets, Balloteli mungkin akan mencetak 38 gol di akhir musim sekaligus memecahkan rekor gol Suarez dalam semusim dan bukan tak mungkin di depan Anfield nanti akan terpajang patung Balloteli memaerkan perut six packnya.

Lupakan Khayalan gila tentang berdirinya patung Balloteli di depan Anfield, mari kita telaah sejenak alasan mengapa Balloteli mandul di EPL. Dari berbagai hipotesa yang muncul di media, alasan paling terpopuler adalah karena Balloteli bukanlah tipe seorang Lone Striker. Ketika berseragam Manchester Biru, Balloteli memiliki pendamping sekelas Aguero. Ketika di AC Milan, kita mengenal El Sharawy sebagai pelayan brilian bagi Balloteli. Di Liverpool, sebenarnya Rodgers telah memberikan peran ‘Pelayan’ untuk Sterling. Yaitu melayani apa yang diinginkan Balloteli. Tapi hingga sekarang, diantara keduanya belum menemukan titik Chemistry, entah Balloteli yang sulit dimengerti atau Sterling orangnya emang kurang peka. Andai Sturridge tidak cidera berkepanjangan, mungkin duet maut Liverpool akan tercipta antara Sturridge dan Balloteli. Karena peran pelayan lebih pas di sematkan kepada Sturridge dibanding Sterling. Bagaimana hebatnya Suarez musim lalu, tak terlepas dari assist-assist brilian dari Sturrdige.

Untuk melihat kehebatan Balloteli, mungkin para pendukung Liverpool perlu bersabar hingga pulihnya Daniel Sturridge. Siapa tau ketika Stu kembali, ketajaman Mario kembali dan saking tajamnya dikotak penalti, Mario akan menjadi legenda Liverpool dan patungnya akan berdiri kokoh di depan Anfield. Tentunya sambil memamerkan perut Sixpack nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun