Transportasi umum di Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan.
Dengan tingginya angka kemacetan kota-kota besar di Indonesia pemerintah dengan giat memperbaiki layanan transportasi umum dengan harapan dapat menurunkan angka kemacetan dan tidak lain juga peningkatan pelayanan publik kepada rakyat.Â
Mulai dengan menyediakan transportasi Bus Trans di berbagai kota dan daerah, hingga munculnya inovasi transportasi baru seperti MRT dan LRT di beberapa kota besar yang memiliki angka kemacetan yang cukup tinggi di Indonesia seperti Jakarta.
Selain mengurangi angka kemacetan, disadari atau tidak dengan naik kendaraan umum kita juga turut berkontribusi dalam memutarkan laju roda perekonomian.Â
Selain itu kita juga menjadi mediator Tuhan untuk membagikan rezeki atau bersedekah kepada banyak orang. Ketika kita dari wilayah A hendak bepergian ke wilayah E.Â
Dari satu titik menuju ke titik lain kita sudah menyumbangkan sebagian harta kepada masing-masing sopir kendaraan yang kita tumpangi.
Berkaca pada negara-negara maju di dunia dengan peminat transportasi umum yang tinggi seperti Jepang, Jerman, Sanghai, London, Korea, dan negara-negara maju lainnya yang patut dicontoh dalam pemanfaatan kendaraan umum di negaranya.Â
Naik kendaraan umum tidak selalu dihadapkan dengan rasa bosan, lama, Â tidak efektif dan efisien, dan desak-desakan. Itu semua tergantung mindset atau prespektif kita menyikapi hal itu.Â
Dari rasa lama yang memicu timbulnya amarah bisa dijadikan sebagai media untuk belajar bersabar, dengan rasa bosan kita alihkan untuk menenangkan pikiran, membaca buku, menulis, atau melakukan hal hal yang produktif.
Sederhananya 5 hal ini yang kita dapat dengan naik kendaraan umum.
1. Learning (Belajar)Â