Mohon tunggu...
Doni Hardiyanto
Doni Hardiyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan

Masih belajar menulis..

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kapolri Baru untuk Bersihkan Samsat dari Pungli

23 Juni 2016   21:29 Diperbarui: 25 Juni 2016   19:03 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat kepada Komjen Tito yang sudah disetujui oleh komisi III DPR sebagai Kapolri, dan tinggal menunggu pelantikan oleh Presiden Jokowi. Tantangan Kapolri ke depan sesungguhnya sangatlah kompleks, dari ancaman terorisme, narkoba, korupsi, pengamanan pilkada 2017 hingga pelayanan yang langsung bersentuhan dengan publik. 

Saya hanya akan mengulas satu hal saja, terkait pelayanan STNK, Plat nomer dan BPKB, yang bernaung di Samsat. Sejak reformasi hingga saat ini, Samsat adalah salah satu institusi yang bebal untuk mereformasi diri. Siapa pun yang pernah bersentuhan langsung pasti mengamini hal ini. 

Walaupun spanduk besar-besar sudah di pasang, dengan tulisan “Hindari pengurusan STNK melalui calo” “Kami tidak menerima berkas melalui perantara/calo”sejatinya ini hanyalah slogan semata.

Saya pernah mengurus balik nama kendaraan, datang jam 09.00 pagi, cek fisik kendaraan, karena kendaraan tidak hadir, harus bayar 30.000 untuk legalisir cek fisik, setelah melengkapi berkas dan mengisi formulir pendaftaran, di bagian pendaftaran, bayar lagi 50.000, kalau mau jadi hari itu juga, mesti nambah 50.000 lagi.

Contoh lagi mutasi luar daerah, ini saya mencabut berkas dari karawang ke serang, setelah membayar 30.000 di bagian cek fisik, ketika ke loket pendaftaran mutasi saya diminta membayar 400.000, tentunya tidak ada kwitansi. Padahal biaya resminya adalah 75.000 yang masuk PNPB (Pendapatan Negara Bukan Pajak).

Akhirnya kedepan saya lebih memilih menggunakan jasa calo, yang hanya meminta jasa 150.000 untuk pengurusan balik nama dan 550.000 untuk mutasi luar daerah tanpa harus bolak-balik kehilangan waktu.

Inilah salah satu yang membuat persepsi Polri, khususnya Polantas selalu negatif di mata publik, selain pungli yang selalu sulit di berantas, salah satunya kinerjanya yang cenderung lamban. 

Ke depan saya mengusulkan, agar pelayanan Samsat, tidak ada waktu istirahat, toh mereka bisa istirahat bergantian. Saya pernah membaca edaran dari Menpan RB ketika baru dilantik, untuk secara bergantian melakukkan istirahat, sehingga tidak menganggu pelayanan kepada masyarakat. Entah mengapa hal ini tidak terlaksana.

Saya yakin, penunjukan Komjen Tito oleh Presiden Jokowi akan memberikan angin segar bagi institusi Polri, tentunya bagi yang mau berbenah diri. Bagi yang sudah merasakan zona nyaman, ini akan menganggu periuk nasi mereka, dan tentunya akan ada perlawanan seperti yang pernah dilakukkan orang-orangnya Irjen Djoko Susilo. Tapi saya yakin, masih banyak polisi baik di negeri ini, dan saya patut bersyukur, Komjen Tito adalah salah satu polisi baik tersebut.

Terakhir, jika pelayanan publik bisa lebih cepat, lebih murah dan lebih ramah, saya yakin Polisi yang dicintai rakyat tidak mustahil akan terwujud. Dan kita boleh berharap akan lebih banyak Jendral Hoegeng, Bripka Seladi yang akan tumbuh di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun