Jadi siapa yang berbohong? Apakah Richard Susilo, koresponden Tribunnews (grup KOMPAS) ataukah Halim Mahfudz yang jadi corong PSSI?
Jika melihat aksi Presiden AFC, Zhang Jilong yang justru mengabarkan Rita Subowo (Ketua Task Force) soal kedatangan timnya ke Indonesia bulan Januari nanti, tentu hal ini berarti tidak mungkin FIFA melarang campur tangan pemerintah. Â Apalagi jika ditambah pernyataan Sekretaris Jenderal AFC Alex Soosay mengungkapkan kekecewaannya dengan keputusan PSSI yang membatalkan nota kesepahaman (MoU) yang disepakati di Kuala Lumpur oleh PSSI sendiri dan KPSI. Terlihat ada agenda tersembunyi di balik kengototan PSSI.
Sudah sering kita mendengar kabar KPSI memelintir dan menerjemahkan secara asal surat-surat dan instruksi dari FIFA. Dengan tuduhan dimotori oleh kelompok yang punya agenda besar di Pemilu 2014, tentu wajar jika KPSI disebut berani menghalalkan segala cara.
Namun kini PSSI yang ternyata memelintir FIFA. Untuk apa PSSI nekat mengabarkan berita seolah ingin menegaskan dengan segala cara bahwa FIFA hanya mempercayai PSSI, tidak boleh ada pihak lain?
Apakah PSSI punya agenda besar juga di Pemilu 2014 nanti?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H