Dalam susunan kepanitiaan sendiri, para seniorku itu juga merupakan orang-orang yang sukses dalam karirnya. Seorang direktur sebuah perusahaan, manager di tempatnya bekerja. Bahkan ada Dokter Gigi yang sedang menjalani masa koasnya, sampai ada calon Guru Bahasa Inggris yang sedang berjuang untuk mendapatkan gelar Sarjananya. Dan masih banyak lagi yang aku cukup merasa bangga bisa mengenali mereka semua.
Dampaknya yang terasa bagiku yaitu pelajaran bagaimana memahami karakter orang dengan profil usia yang lebih tua dariku dan dengan jabatan yang sedemikian rupanya. Karena menangani orang yang satu dengan yang lainnya sedangkan orang tersebut berbeda karakter perlu ‘treatment’ yang berbeda. Tidak semua orang suka dilayani dengan ramah, atau diajak bicara dengan basa-basi. Namun ada orang yang ingin didengarkan meskipun usulan orang tersebut tidak sesuai dengan keinginan kita.
Kemudian, pengetahuan dan pengalaman yang dituangkan dalam praktik kerja di lapangan cukup menjadi bahan referensi bagiku. Dalam hal pengambilan keputusan, langkah cepat dan tepat sasaran menjadi salah satu pelajaran yang aku dapatkan. Dan pelajaran yang paling penting adalah memperkuat rencana utama namun tidak lalai dalam menyusun rencana cadangan dengan berbagai skenario yang mungkin terjadi.
Namun, berangkat dari niat untuk menyambung silaturahim, bagiku hal-hal tersebut di atas cukup aku dapatkan sebagai bonus dari silaturahim. Menyambung silaturahim dapat koneksi memang paket pahala yang menarik yang Sang Maha Kuasa berikan untuk kita semua. Maka dari itu, jangan pernah melewatkan kesempatan bersilaturahim. (DHL)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H