“Lihatlah kepada orang yang tukang cari muka ini, tidaklah ia bersama orang itu hingga ia menipu orang itu atau mengambil rida’ orang itu”. Akupun menemui mereka.
“Tidak malukah kalian, kenapa kalian menyakitinya?, demi Allah aku telah menawarkannya untuk mengambil rida’ku namun ia menolaknya!”, Aku menjelaskan.
Pada tahun depannya datang seseorang dari pemuka mereka dan ia bertemu dengan Umar, lalu Umar bertanya kepadanya tentang kabar Uwais, orang itu berkata, “Ia adalah orang yang jadi bahan ejekan di kalangan kami, ia dipanggil Uwais”.
Umar berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Akan datang kepada kalian Uwais bin ‘Amir bersama pasukan perang penolong dari penduduk Yaman dari Murod dari kabilah Qoron, ia pernah terkena penyakit albino kemudian sembuh kecuali sebesar ukuran dirham, ia memiliki seorang ibu yang ia berbakti kepada ibunya itu, seandainya ia berdoa kepada Allah dengan bersumpah dengan nama Allah maka Allah akan mengabulkan permintaannya. Maka jika engkau mampu membujuknya agar ia memohonkan ampunan kepada Allah untukmu maka lakukanlah”,
Maka orang itupun mendatangi Uwais dan berkata kepadanya,
“Mohonlah ampunan kepada Allah untukku”,
Uwais berkata, “Engkau lebih baru saja selesai safar dalam rangka kebaikan maka engkaulah yang memohon ampunan kepada Allah untukku”,
Orang itu berkata, “ Mohonlah ampunan kepada Allah untukku”,
Uwais berkata, “Engkau lebih baru saja selesai safar dalam rangka kebaikan maka engkaulah yang memohon ampunan kepada Allah untukku”,
“Engkau bertemu dengan Umar?”, lanjutnya.