Mohon tunggu...
Doni Cahyadi
Doni Cahyadi Mohon Tunggu... -

Seorang manusia biasa yang berharap bisa memberikan sesuatu yang luar biasa dalam kehidupan yang hanya sekali ini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki Berselendang Langit

2 Januari 2013   05:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:39 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Lihatlah kepada orang yang tukang cari muka ini, tidaklah ia bersama orang itu hingga ia menipu orang itu atau mengambil rida’ orang itu”. Akupun menemui mereka.

“Tidak malukah kalian, kenapa kalian menyakitinya?, demi Allah aku telah menawarkannya untuk mengambil rida’ku namun ia menolaknya!”, Aku menjelaskan.

Pada tahun depannya datang seseorang dari pemuka mereka dan ia bertemu dengan Umar, lalu Umar bertanya kepadanya tentang kabar Uwais, orang itu berkata, “Ia adalah orang yang jadi bahan ejekan di kalangan kami, ia dipanggil Uwais”.

Umar berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Akan datang kepada kalian Uwais bin ‘Amir bersama pasukan perang penolong dari penduduk Yaman dari Murod dari kabilah Qoron, ia pernah terkena penyakit albino kemudian sembuh kecuali sebesar ukuran dirham, ia memiliki seorang ibu yang ia berbakti kepada ibunya itu, seandainya ia berdoa kepada Allah dengan bersumpah dengan nama Allah maka Allah akan mengabulkan permintaannya. Maka jika engkau mampu membujuknya agar ia memohonkan ampunan kepada Allah untukmu maka lakukanlah”,

Maka orang itupun mendatangi Uwais dan berkata kepadanya,

“Mohonlah ampunan kepada Allah untukku”,

Uwais berkata, “Engkau lebih baru saja selesai safar dalam rangka kebaikan maka engkaulah yang memohon ampunan kepada Allah untukku”,

Orang itu berkata, “ Mohonlah ampunan kepada Allah untukku”,

Uwais berkata, “Engkau lebih baru saja selesai safar dalam rangka kebaikan maka engkaulah yang memohon ampunan kepada Allah untukku”,

“Engkau bertemu dengan Umar?”, lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun