Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - SEO Specialist - Konsultan Pemeliharaan Ikan Koi

Sekadar berbagi cerita..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memetik Hikmah dari Kisah Perjalanan Hebbie Naik Bus Berhantu

6 Juli 2019   13:50 Diperbarui: 6 Juli 2019   14:17 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bus berhantu (www.flickr.com)

Dari ini gue akan berubah lebih baik dari hati dan akal gue. Ini kelemahan gue yang harus dibenahi. Sorry ya...

Hebbie termasuk manusia beruntung sebab telah ditunjukkan oleh Tuhan di dapan mata kepalanya sendiri bahwa makhluk ghaib itu memang benar-benar ada. Percaya kepada hal-hal ghaib bukan berarti percaya takhayul atau klenik, tapi dalam ajaran agamapun juga mewajibkan kita yakin dan percaya pada hal-hal ghaib, seperti keberadaan Malaikat, Jin, Surga, Neraka dan bahkan Tuhan juga sesuatu yang Ghaib.

Ghaib tidak bisa ditangkap oleh panca indera manusia, kecuali bagi yang memiliki indera ke-6. Oleh sebab itu, bagi manusia normal, hanya dibutuhkan kepercayaan dan keyakinan bahwa semua yang Ghaib itu ada.

  1. Merasa Berdosa

Selain dipertontonkan fenomena ghaib tersebut, Hebbie di dalam perjalanannya itu juga  sempat merasa tak berdaya dan menyadari segala dosa-dosanya, terutama kepada keluarga (istri dan anaknya) Dia bahkan sudah pasrah kepada Tuhan, jika memang itu hari terakhir baginya hidup di dunia, maka diapun meminta maaf kepada keluarganya dan memohon ampun kepada Tuhan atas segala dosa-dosa yang telah diperbuat. Dengan demikian dia merasa tenang dalam menghadapi kematian.

Seharusnya tak perlu Tuhan mengkondisikan menusia untuk membuatnya sadar dan mengakui bahwa dirinya adalah makhluk yang lemah, tak berdaya, dan hanya Tuhan yang Maha Kuasa atas segala-galanya. Sebagai manusia tak boleh sombong atau takabur. Hanya kepada Tuhanlah, kita semua berserah diri kepada-Nya.

  1. Ingat akan Mati

Hikmah lainnya yang bisa dipetik dari kisah ini adalah bahwa setiap saat, tanpa diduga dan direncana,  kita bisa saja pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan semua yang kita cintai di dunia ini.

Hidup dan mati adalah takdir Illahi. Pengalaman Hebbie ini seolah mengingatkan kita semua agar selalu ingat bahwa kita akan mati. Manusia tak pernah tau, kapan malaikat maut akan menjemputnya.

Oleh sebab itu, selagi kita masih diberi waktu oleh Tuhan untuk bisa hidup di dunia, jadikanlah  kehidupan kita bisa bermanfaat bagi orang lain, mencintai orang tua, keluarga, anak-istri dan juga kepada sesama makhluk Tuhan.

  1. Hanya Jasad Manusia yang Mati 

Jika ada manusia yang mati, maka sesungguhnya meraka masih hidup. Yang mati hanyalah jasadnya saja. Meskipun manusia sudah dikubur, namun jiwanya tak akan pernah mati. Semua manusia sejatinya akan tetap hidup, hingga di masa akhirat nanti.

Hikmah yang bisa kita petik adalah bahwa hidup di dunia ini hanyalah kehidupan dhahir atau bersifat lahiriah semata. Sedangkan secara spiritual, manusia akan hidup selama-lamanya.

Demikianlah semoga bermanfaat..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun