BIAYA BESAR TAPI HASIL TIDAK MEMUASKAN
Sebagaimana diketahui, proyek pembuatan Sistem Perhitungan (SITUNG) KPU ini tentu membutuhkan biaya besar, sebab memerlukan dukungan teknologi dengan kemampuan server yang handal serta diperlukan anggota tim ahli IT yang terdiri dari para pakar teknologi internet.
Sistem Perhitungan ini harus benar-benar dapat diandalkan, sebab hasil perhitunganya diperlukan sebagai dasar untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Ini bukan proyek main-main, sebab sangat menentukan arah dan kebijakan suatu negara.
Terus terang, secara pribadi saya sangat menyayangkan jika pihak KPU (dhi Tim IT) tidak bekerja dengan baik, sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan yang seharusnya dapat diminimalisir dengan membangun program komputer yang baik dan benar. Negara sudah mengelontorkan dana miliaran rupiah untuk membangun sistem perhitungan suara secara real time, tapi hasilnya sangat mengecewakan.
Bagaimana sistem bisa memberikan hasil perhitungan yang akurat, jika programnya saja tidak  dibuat dengan benar?
KPU RAWAN DIGUGAT, BAWASLU IKUT BERTANGGUNGJAWAB
Lalu siapa yang bertanggungjawab dengan adanya kasus ini? Tidak hanya pihak KPU, tapi juga BAWASLU. Mengapa? Sebab BAWASLU mempunyai tanggungjawab untuk memastikan bahwa proses perhitungan suara dilaksanakan dengan benar, jujur dan apa adanya tanpa rekayasa.
Seharusnya BAWASLU juga memiliki anggota tim ahli IT untuk memeriksa sistem sebelum digunakan, apakah program komputer sudah dibangun dengan benar? Mengapa bisa kecolongan seperti ini?
Kesalahan input data, bisa saja menjadi alasan. Tapi bagaimana bisa diketahui, apakah benar tidak sengaja salah input atau memang sengaja data dimanipulasi?
Untuk itulah maka pihak KPU harus membuktikan bahwa program komputer yang dibangun juga harus benar dan dapat diandalkan untuk mengeliminasi kesalahan input atau human error tersebut.
Dengan adanya kasus ini, bukan hal yang tak mungkin jika kubu paslon 02 akan mengajukan gugatan ke pengadilan, agar dilakukan pemeriksaan ulang terhadap program yang dibangun pada situng KPU.
Dampak terburuknya adalah bahwa hasil perhitungan suara oleh KPU ditunda sebab perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait program komputer yang digunakan.