Jokowi dan Prabowo adalah sama-sama manusia biasa, yang tak luput dari salah dan dosa. Sebagai manusia, sekaligus warga negara, mereka juga punya hak dan kewajiban yang sama.
Tak ada orang yang melebihi dari yang lainnya secara keseluruhan. Jokowi punya kepandaian, Prabowopun juga punya. Jika Jokowi punya salah, maka Prabowo juga tak selalu benar. Jadi, tak perlulah mendukung mati-matian pada salah seorang calon Presiden, apalagi dalam berbuat dan berperilaku berlebihan seperti dunia akan kiamat besok pagi..
Katanya dalam memilih Presiden haruslah yang terbaik, jadi antara Jokowi dan Probowo harus dibandingkan, untuk menentukan mana yang terbaik. Boleh saja, dan sayapun juga setuju.
Tapi yang saya persoalkan adalah caranya bagaimana membandingkan apakah Jokowi lebih hebat dari Prabowo, ataukah Prabowo yang lebih baik dari Jokowi?
Apakah dengan melihat pada sesuatu yang baik-baik saja, dan membutakan mata pada yang buruk dari keduanya? Atau dengan melihat yang baik saja dari salah satu dan melihat yang buruk saja pada yang lainnya?
Ataukah berlaku fair, maksudnya kedua mata dan hati terbuka melihat apa adanya, menilai baik buruknya, memandang salah benar seperti faktanya?
Mungkin anda tak menyadari bahwa anda sudah terlalu cinta pada Jokowi, atau anda sudah terlanjur jatuh hati dengan Prabowo.
Semua orang yang jatuh cinta maupun jatuh hati, maka tak bisa lagi melihat yang buruk dari kekasihnya. Bahkan jika sampai terlihat hal yang buruk sekalipun, maka dianggapnya itu adalah hal yang baik-baik saja. Ada saja alasan hanya untuk meyakinkan diri sendiri bahwa tak ada yang buruk darinya.
Itulah yang terjadi pada orang yang sedang jatuh cinta. Bahkan dinasehati seperti apapun, percuma saja, namanya juga lagi kasmaran.
Tapi negeri ini perlu orang bukan hanya yang kita cintai saja, tapi harus benar-benar mumpuni dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai kepala negara.
Untuk itulah, jika anda memang sudah terlanjur cinta, cobalah untuk sedikit berpikir rasional. Menjauhlah sejenak dari perasaan cinta dan pandangi dari kejauhan, antara Jokowi dan Prabowo. Anggap saja anda tak punya rasa apa-apa terhadap keduanya.
Jika anda mampu melepas perasaan cinta yang terlalu dalam itu, maka anda akan bisa melihat dengan terang benderang. Mana yang hitam, mana yang putih dan mana yang abu-abu.
Anda mungkin juga tak percaya, jika orang yang anda cintai itu, juga punya cacat pada suatu bagian darinya. Bahkan untuk orang yang sebelumnya anda benci sekalipun, akan tampak sesuatu yang indah darinya.
Ibarat kata, jika anda memakai kacamata hijau, maka semuanya akan tampak hijau. Dan jika anda memakai kacamata merah, maka semua juga akan terlihat merah. Oleh sebab itu, lepas kacamatamu dulu, agar bisa melihat warna pelangi.
Jangan sampai anda terkejut ketika melepas kacamata anda, bahwa yang terjadi sesungguhnya adalah warna yang berbeda dengan yang anda lihat sebelumnya..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI