Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - SEO Specialist

Sekadar berbagi cerita..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Tabrakan Maut di Pasar Gaplok, Senen, Sejauh Mana PT KAI Bertanggung Jawab?

15 Juni 2017   20:54 Diperbarui: 16 Juni 2017   14:54 2420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun setelah sekian puluh tahun dibiarkan tanpa ada perbaikan atas kondisi yang ada, akhirnya apa yang saya khawatirkan itu ternyata benar-benar terjadi pada hari kemarin lusa.

Saya memiliki suatu analisis, mengapa bisa terjadi akumulasi antrian kendaraan di sekitar pintu lintasan KA di Pasar Gaplok ini. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini :

Via Google Maps
Via Google Maps
Sebagaimana yang biasa terjadi, ketika ada rangkaian kereta yang datang dari arah Jatinegara menuju ke Stasiun Pasar Senen, maka jika kondisi lalu lintas yang cukup padat di Jalan Letjen Suprapto ke arah Cempaka putih dan sebaliknya, biasanya kereta yang akan masuk ke Stasiun Pasar Senen akan berhenti sejenak, menunggu tanda aman untuk berjalan lagi. Posisi rangkaian kereta yang sedang berhenti sebentar tersebut, berada tak jauh dari palang pintu kereta (lihat gambar)

Bisa dilihat pada gambar, di mana rangkaian kereta berhenti dengan posisi lokomotif tepat pada titik A. Karena rangkaian kereta terdiri dari gerbong yang relatif banyak, antara 8 - 10 gerbong atau terkadang lebih, maka gerbong bagian akhir atau yang terakhir, seringkali masih berada di lokasi palang pintu perlintasan kereta, sehingga pintu kereta belum bisa dibuka.

Posisi ini boleh saya katakan 'tanggung', sebab jika rangkaian kereta yang sedang berhenti tersebut bisa dimajukan beberapa meter sehingga lokomotif berada pada titik B, maka tentu tidak akan mengganggu jalur lalu lintas, atau dengan kata lain, ketika rangkaian kereta berhenti, maka palang pintu bisa dibuka sebentar, agar dapat membantu mencairkan kepadatan antrean kendaraan di sana.

Namun kondisi seperti tetap berlangsung dan seolah dibiarkan saja terjadi oleh pihak PT KAI sejak puluhan tahun lalu tanpa ada perbaikan sama sekali. Rangkaian kereta yang berhenti pada posisi 'tanggung' tersebut, tentu sangat mengganggu pengguna jalan, sebab lalu lintas menjadi terhambat dan menimbulkan akumulasi antrean kendaraan yang berlebihan.

Akibatnya adalah terjadi kemacetan yang parah, sebab setelah rangkaian kereta yang berhenti tersebut bergerak menuju ke Stasiun Pasar Senen, maka tiba giliran kereta lainnya yang melintas termasuk Kereta Listrik (KRL) dari kedua arah. Para pengguna jalanpun harus rela menunggu lebih lama dan membuat mereka merasa kesal dan stres ketika menunggu melintasnya 3 atau bahkan 4 rangkaian kereta yang berbeda. Hal ini bisa berlangsung lebih dari setengah jam. Jika terjadi di pagi hari, seringkali membuat warga terlambat masuk kerja.

Oleh karena itulah maka warga setempat, telah terbiasa untuk segera melintasi palang pintu kereta, sebab mereka tak ingin menunggu lebih lama dalam antrian kendaraan. Mereka justru mempercepat laju kendaraan, meski palang pintu sudah diturunkan.

Saya juga sudah sangat sering merasa kesal ketika terjebak dalam antrean panjang, jika kemacetan itu terjadi. Maka dari itulah, puluhan tahun lalu, saya pernah memberanikan diri menyampaikan keluhan dan mengajukan saran kepada patugas PT KAI yang kebetulan berada di lokasi, agar di lakukan relokasi pada titik pemberhentian kereta, untuk mengurangi tingkat kepadatan antrean. Namun apa yang saya usulkan tersebut, sama sekali tidak ditanggapi, hingga akhirnya terjadinya tabrakan maut pada hari kemarin lusa.

Jika sudah terjadi kecelakan yang menimbulkan korban jiwa, barulah pihak PT KAI bertindak. Namun yang disayangkan adalah dengan cara menutup jalan, agar warga tak bisa melintas lagi. Menurut saya, cara-cara seperti ini hanyalah sekadar jalan pintas untuk menyelesaikan suatu masalah dan hal ini jelas mengesampingkan kepentingan para pengguna jalan, yang mana mereka harus mencari jalan memutar dengan jarak yang sangat jauh.

Terkait dengan kecelakan tragis yang terjadi kemarin lusa, seberapa jauh pihak PT KAI bertanggung jawab, sedangkan saya dalam hal ini mewakili warga sekitar sudah berusaha menyampaikan usul terkait keamanan dan keselamatan warga di sekitar lokasi kejadian. Mungkin tak banyak yang mengatahui analisis saya ini, sehingga kejadian tabrakan maut yang terjadi dinilai sebagai akibat dari kelalaian pengguna jalan yang nekat menerobos palang pintu kereta yang sudah tertutup.

Namun menurut saya, masih ada faktor tersembunyi yang bisa jadi, sebagai salah satu penyebab utama terjadinya akumulasi antrean kendaraan pada pintu perlintasan kereta api di Pasar Gaplok, yang selama ini tak pernah dihiraukan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun