bila saja kau adalah bintang
aku hanya sekadar memandang
namun kau adalah mentari pagi
aku tak sanggup menatapmu lagi
walau 'tuk sepenggal waktu
demi melukis seraut wajahmu Â
hanyalah serangkaian mimpi
yang tergambar di malam sepi
memang benar kata pujangga kawakan
yang tertulis di halaman buku
bila saja kau adalah rembulan
aku adalah pungguk yang merindu
mengejarmu berlari di pelataran fatamorgana
semakin jauh kukejar, semakin tak kutemui
karna kau hanya setangkai bunga asa
yang hilang terbawa gelombang ilusi
bercinta denganmu hanyalah khayalan
yang tak pernah berwujud nyata
kau terlalu indah untuk kulukiskan
meski kutuang di atas sejuta warna
seribu kata kutulis di antara bait puisi
tak kan pernah mampu membuatmu terjaga
selaksa nada lagu kurangkai dalam melodi
tak mengalun sampai dimana dirimu berada
kau terselip di puncak keindahan
yang terlalu tinggi untuk kugapai
kau tersimpan di balik kemegahan
yang terlalu jauh untuk kucapai
kau adalah pijaran lampu lilin kecil
sebatas terangi jiwaku yang kering
bagai selimut memeluk tubuh menggigil
daun hati yang hijau kini menguning
hingga akhirnya akupun menyadari
waktu tak berpihak kepadaku lagi
mungkin memang sudah suratan takdir
dan aku biarkan kisah ini berakhir
#donibastian
HL-06/08/2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H