Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - SEO Specialist

Sekadar berbagi cerita..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dibawah Rinai Hujan

25 Januari 2014   00:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:29 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_318001" align="aligncenter" width="300" caption="miyha86.blogspot.com"][/caption] kumpulan awan tebal menggumpal mengambang terseret pusaran angin bergayut diatas kelopak mata redup mencekam sepenggal jiwa yang resah sementara tiada jarak disela kali dangkal merendam laju setiap pekik kotak mesin hela nafas damai tak lagi sempat terhirup batin terkurung didalam lapis aspal basah rahim mega tak sanggup menahan beban luruh menumpahi setiap jengkal sudut bumi gemeretak suara butir air mematuk sirap terpencar ke segala arah menembus batas didalam bilik ruang aku hanya bisa terdiam menikmati nada datar irama musik kaleng terpaku menatap percikan air yang jatuh menetes diantara sela sempit langit kamar setia menunggu hingga akhir sebuah cerita mengapa harus membaca kisah yang sama sedangkan para pujangga tlah berganti rupa sekedar menggantang janji isapan jempol belaka dibawah rinai hujan aku masih bertahan bermohon kepada Tuhan semoga tersisa harapan .oOo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun