Mohon tunggu...
doni suhendar
doni suhendar Mohon Tunggu... -

Maju Terus, Pantang Mundur

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Apakah Kinerja Jadi Ukuran Ahok?

3 Februari 2017   19:19 Diperbarui: 3 Februari 2017   19:27 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masyarakat mungkin merasa puas akan kinerja yang telah Ahok ukir di Jakarta, kita pungkiri itu bersama, semenjak dirinya menggantikan posisi Joko Widodo di kursi Gubernur DKI Jakarta banyak perubahan signifikan yang terjadi di Jakarta, sistem pemerintahan yang sudah berjalan sebelumnya benar-benar di kikir habis oleh Ahok guna mencari cacat-cacat agar tak terjadi Malpraktek dalam sistem kinerja di Pemerintahan DKI Jakarta.

Ahok pun sempat menjadi harapan bagi seluruh penduduk kota Jakarta, bahkan para warga DKI Jakarta optimis Jakarta mampu menjadi kota metropolitan sebenarnya di bawah asuhan Mantan Bupati Belitung Tersebut, duet dengan Djarot pada waktu itu cukup memberi sinergitas luar biasa di Jakarta.

Gelagat tak baik pun secara perlahan muncul di tubuh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, seiring berjalan nya waktu justru pak Ahok memperlihatkan sifat aslinya yang cukup arogan dalam beberapa kesempatan, warga Jakarta harus menyaksikan apa yang seharusnya mereka tidak melihat akan hal itu, cerminan seorang pemimpin di pundak Ahok perlahan mulai di pertanyakany, pasalnya banyak hal yang justru di tunjukkan Ahok kepada warga Jakarta yaitu dengan tingkah laku dan Akhlak yang tidak bisa dia tunjukkan selama memimpin Jakarta.

Suatu ketika banyak beredar aksi beliau memaki-maki seseorang di depan para awak media, dengan kata kasar yang semestinya tak boleh secuil pun di keluarkan oleh seorang Gubernur pada waktu itu, bagi sebagian orang memang melihat bahwa Ahok menunjukkan ketegasan yang luar biasa, tapi bagi mayoritas penduduk Jakarta itu bukan tindakan yang bijaksana, ada juga ketika beliau melakukan aksi-aksi kontroversi di Jakarta, yang justru menjadi pro kontra berkepanjangan.

Pak Ahok mungkin telah berjasa memimpin Jakarta dengan sedikit melakukan perubahan yang berarti, tapi di satu sisi ada hal yang belum bisa beliau tunjukkan dalam etika berkepemimpinan yang baik dan benar, yaitu Akhlak. Mungkin mohon maaf, karena memang beliau bukan beragama Islam/Non Muslim jadi mungkin tak di ajarkan Akhlak seperti yang umat islam pernah ajarkan dalam setiap kegiatan keagamaan, ataupun di sekolah-sekolah, tentunya dari situ saja  warga sudah mulai gerah dengan segala perilaku pak Ahok ketika memimpin Jakarta, pemimpin itu seharusnya mengayomi, bijaksana, dan tak arogan hanya karena ada kesalaha, karena apapun itu pemimpin pasti akan menjadi Contoh yang dilihat banyak orang, tak pantas di tampilkan secara gamblang seperti itu.

Kita umat islam mungkin bisa mencontoh Nabi Besar Muhammad SAW, Rasulullah SAW adalah contoh pemimpin sempurna yang pernah ada selama ini. Karena beliau mengkombinasikan antara akhlakul karimah dengan model kepemimpinan yang ada. Kekuatan akhlak yang Rasulullah miliki mampu menciptakan kekuatan baru yang sangat luar biasa. Dengan kekuatan itu, Rasulullah menjadi mampu menegakan dan menyebarkan ajarannya keseluruh penjuru dunia. Walaupun begitu, karena kemuliaannya tadi, tidak ada rasa sombong, ujub atau membanggakan diri sedikitpun yang timbul pada diri Rasulullah SAW.

Dalam Sejarah dan kebudayaan Islam sebagaimana yang ditulis Hasan Ibrahim (2001:141) diuraikan bahwa kesuksesan kepemimpinan Rasulullah SAW antara lain ini disebabkan oleh: Dalam memimpin, beliau mengunakan sistem musyawarah. Beliau menghargai orang lain, baik lawan maupun kawan. Sifat ramah, kelembutan perangai menjadi lekat dengan pribadi beliau, akan tetapi beliau juga dapat bersifat keras dan tegas ketika dibutuhkan. Lebih mementingkan umat daripada diri beliau sendiri. Cepat menguasai situasi dan kondisi, serta tegar menghadapi musuh. Sebagai koordinator dan pemersatu ummat. Prestasi dan jangkauan beliau di segala bidang. Keberhasilan beliau sebagai perekat dasar-dasar perdamaian dan penyatu kehidupan yang berkesinambungan. Beliau merupakan pembawa rahmat bagi seluruh alam. Beliau menerapkan aturan dengan konsisten. Tidak memandang bulu dan tidak pilih kasih.

Apa karena prestasi yang menjadikan sosok Ahok begitu dicintai, tapi tak melihat sedikitpun karakteristik kepemimpinannya yang justru bertolak belakang dengan sifat-sifat kepemimpinan orang-orang kita terdahulu, mungkin mereka fikir ini zaman modern dan perubahan yang signifikan itu yang kita harapkan bagaimanapun caranya, but It’s oke pemikiran itu sah-sah saja, namun apakah justru itu menjadi salah satu ukuran bahwa seorang pemimpin itu berhasil hanya karena sifat yang keras dan angkuh tanpa melihat dan melakukan pendekatan yang “Low Profile”? bagi kita itu semua sudah terlambat untuk mundur kebelakang.

Kinerja bagi warga Jakarta mungkin adalah hal kedua, karena itu kewajiban seorang pemimpin yang telah di pilih oleh masyarakatnya, namun yang pertama ialah pemimpin itu harus mempunyai mental, dan kebijaksanaan luar biasa dalam bentuk Akhlakul Karimah.

Peace, Love And Gaul!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun