Mohon tunggu...
doni suhendar
doni suhendar Mohon Tunggu... -

Maju Terus, Pantang Mundur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais Tak Pernah Berubah, Selalu Manuver Politik

3 Februari 2015   18:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:54 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Amien rais tak lebih hanya seorang pecundang, kenapa bisa di bilang begitu. Sikap amien dalam politik selalu berubah-ubah, terkadang ngomong A, besok tak tahu nya bicara B, beberapa waktu kemudian berubah kembali menjadi C, inilah yang jadi pertayaan sebenarnya, kemana arah amien dalam berkarir politik yang sesungguhnya. Tokoh Reformasi seperti amien rais tak lain dan tak bukan merupakan bara di tengah gandum yang kering, sewaktu-waktu bisa membakar dan menghanguskan semuanya.

Sepak terjang amien rais dahulu sampai sekarang pun tak berubah, selalu menjadi pengganjal, apapun itu sikap amien sungguh bukan demokrat sejati, keinginan untuk lebih dikenal dan berkuasan dengan tameng orang lain sangat tidak dibutuhkan saat ini

Sikap Pak Amien yang selalu mengintervensi dan menentukan sepihak ketua umum PAN adalah bentuk diktator terselubung, membahayakan kehidupan demokrasi. Sikap itu pun terus dimunculkan kala PAN ingin melakukan kongres di Bali mendatang, amien melakukan manuver penjegalan terhadap Hatta Rajasa yang ingin maju kembali menjadi Ketua Umum PAN selanjutnya, isu ini sudah sangat santer terdengar. Intervensi pun di lakukan Amien dengan dalih PAN harus dipimpin oleh generasi berikutnya, dan tidak boleh ada pemimpin yang 2 periode, eh amien malah berkeingina membangun dinasti di kepengurusan PAN dengan mendorong Zulkfli Hasan sebagai calon Ketua Umum PAN, dan selanjutnya Hanafi Rais sebagai Sekjen PAN.

Menurut  Ketua GMN Kuntum Basa, Hatta yang periode lalu menjabat sebagai ketua umum masih berhak untuk kembali mencalonkan diri selama mendapat dukungan dari pemilik suara sah di kongres nanti. "Ketua umum PAN ke depan tidak boleh ditentukan oleh seorang Amien Rais. Ketua umum harus ditentukan oleh pemegang mandat, yaitu DPD masing-masing kab/kota, DPW Propinsi, Ortom-ortom PAN dan 3 suara mewakili DPP," ujar Kuntum.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Azis Subekti mengatakan, tak ada perbedaan prinsip mendasar diantara Hatta dan Zulkifli yang berpotensi bisa menimbulkan perpecahan di tubuh partai. Hal itu terlihat pada arah koalisi PAN. Siapapun yang bakal terpilih menjadi ketua umum, Azis melihat PAN akan tetap berada di Koalisi Merah Putih.

Ini mohon maaf, pernyataan Amien justru melenceng dari apa yang menjadi komitmen Amien dalam perjalanan karir politik beliau, kita bisa lihat dahulu beliau pun menjabat 2 periode sebagai Ketum PAN, dan sekarang pun di MPP beliau sudah berjalan 2 periode, ada maksud beliau mungkin ingin menjegal sosok Hatta Rajasa yang ingin kembali menjadi Ketua Umum PAN, dan Amien rais menjadi batu sandungan bagi Hatta untuk bisa melenggang bebas jadi Ketua Umum PAN, ini memperlihatkan tidak ada Demokratisasi di dalam tubuh PAN, keinginan para kader-kader di daerah yang ingin Hatta kembali memimpin jangan pernah di salahkan, itu suara nurani seorang kader yang melihat Hatta mumpuni dalam mengemban tugas tersebut, jangan pernah khianati konstitusi di dalam PAN, yang saat ini juga PAN menjadi partai yang cukup di segani, kita bisa lihat kisruh pun hampir tidak pernah terlihat di dalam PAN, tak seperti partai lainnya, dan jelas PAN sekarang menjadi partai yang terbuka, dan tentunya menjadi penentu komitmen pada keputusan sebelumnya untuk di luar pemerintah sekarang (Jokowi). Ini yang harus di perhatikan!

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun