Rumput Gajah, atau dalam istilah ilmiahnya Pennisetum purpureum, adalah salah satu jenis rumput yang memiliki banyak manfaat sebagai pakan ternak. Rumput ini dikenal dengan produktivitasnya yang tinggi dalam memberikan nutrisi bagi ternak serta daya adaptasinya yang luas terhadap berbagai kondisi lingkungan. Rumput gajah merupakan salah satu tanaman banyak dibudidayakan di Afrika karena ketahanannya terhadap cuaca panas. Karakteristik Rumput gajah tumbuh tegak lurus, merumpun lebat, tinggi tanaman dapat mencapai 7 meter, berbatang tebal dan keras, daun panjang, dan berbunga seperti es lilin. Kandungan zat gizi rumput gajah terdiri dari 19,9% bahan kering; 18,2 % protein kasar; 1,6% lemak; 34%,2 serat kasar; 11,7% abu; dan 42,3% bahan esktrak tanpa nitrogen. Rumput gajah tumbuh subur di permukaan tanah dengan ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut.
Varietas Rumput gajah mempunyai beberapa varietas, antara lain varietas Afrika dan Hawai. Varietas Afrika ditandai dengan batang dan daun kecil, tumbuh tegak, berbunga, dan produksi lebih rendah dari varietas Hawai. Varietas Hawai ditandai dengan batang dan daun lebar, pertumbuhan rumpun sedikit menyamping, produksi lebih tinggi, juga berbunga. Produksi Panen pertama rumput gajah dilakukan pada umur 90 hari pasca-tanam. Panen selanjutnya 40 hari sekali pada musim hujan dan 60 hari sekali pada musim kemarau. Tinggi pemotongan dari permukaan tanah kira-kira 10–15 cm. Produksi hijauan rumput gajah antara 100-200 ton rumput segar per hektar per tahun. Peremajaan tanaman tua dilakukan setelah 4-6 tahun untuk diganti dengan tanaman yang baru.
Penanaman Rumput Gajah sangat mudah ditanam, hanya dengan menanam batangnya dengan sudut tanam 45 derajat dengan panjang tiga sampai lima ruas. Setiap ruas akan muncul daun baru. Selain itu, tanaman ini juga cepat menyebar ke samping menjadi rumpun.
Manfaat Rumput Gajah banyak dibudidayakan untuk keperluan makanan ternak. Untuk penggemukan sapi, kebutuhan minimal berkisar 1,5-0,8 bahan kering dari bobot sapi yang digemukkan. Jadi, seekor sapi yang akan digemukkan berbobot 200 kg akan diberikan rumput gajah segar yang mengandung 21% bahan kering.
Manfaat Rumput Gajah sebagai Pakan Ternak
Kandungan Nutrisi Tinggi
Rumput Gajah kaya akan nutrisi seperti protein, karbohidrat, dan serat. Daunnya mengandung protein yang cukup tinggi, menjadikannya pilihan yang baik sebagai sumber pakan ternak.
Mudah Ditemukan dan Tumbuh dengan Cepat
Tanaman ini mudah ditanam dan tumbuh dengan cepat, sehingga dapat menjadi solusi yang ekonomis dalam menyediakan pakan bagi ternak.
Ketersediaan Sebagai Hijauan
Rumput Gajah dapat dijadikan hijauan segar atau kering untuk dijadikan pakan. Hijauan segar umumnya lebih disukai oleh ternak seperti sapi, kambing, dan domba.
Mengurangi Biaya Pakan
Penggunaan Rumput Gajah dapat mengurangi biaya pakan, karena tanaman ini dapat ditemukan dengan mudah dan memiliki biaya produksi yang rendah.
Pertimbangan Penggunaan Rumput Gajah sebagai Pakan Ternak
Kesesuaian dengan Ternak
Meskipun Rumput Gajah merupakan pilihan pakan yang bagus, beberapa jenis ternak mungkin memerlukan suplemen pakan tambahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.
Pencegahan Tumpangsari:
Beberapa varietas Rumput Gajah bisa menjadi gulma yang invasive, sehingga perlu perhatian dalam pengendaliannya agar tidak mengganggu tanaman lain di sekitarnya.
Kesehatan Ternak
Pastikan untuk memantau kesehatan ternak setelah memberikan Rumput Gajah, untuk memastikan tidak ada efek negatif yang timbul.
Rumput gajah adalah tanaman yang sangat bermanfaat dalam bidang peternakan. Dengan kandungan nutrisi yang cukup dan kemudahan dalam penanamannya, rumput gajah menjadi pilihan utama sebagai pakan ternak. Selain itu, tanaman ini juga berperan dalam konservasi tanah dan air, serta mencegah erosi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H