4. Prediksi Panen
Dengan menggunakan data dari sensor cuaca dan pertanian, sistem IoT dapat memprediksi waktu panen yang optimal. Selain itu, sensor yang terpasang di gudang penyimpanan dapat memantau kondisi penyimpanan seperti suhu dan kelembaban, memastikan kesegaran produk pertanian.
5. Pengembangan Pertanian Presisi
IoT memungkinkan praktik pertanian presisi yang lebih akurat, di mana setiap bagian lahan pertanian diperlakukan secara individual berdasarkan kebutuhan spesifiknya. Ini mengurangi pemborosan sumber daya dan meningkatkan hasil tanaman.
6. Pengendalian Sistem Otomatis
Salah satu contoh penerapan teknologi IoT dalam pertanian adalah konsep "Smart farming" atau pertanian cerdas. Dalam sistem ini, berbagai sensor yang ditanamkan pada lahan pertanian mengumpulkan data seperti suhu, kelembapan, dan nutrisi tanah secara terus-menerus. Data ini kemudian dikirim ke sistem cerdas yang menganalisis informasi tersebut dan memberikan instruksi otomatis kepada sistem irigasi atau sistem pemupukan untuk memberikan nutrisi atau air sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pemanfaatan IoT dalam pertanian menciptakan peluang besar untuk pertanian yang lebih berkelanjutan. Dengan memanfaatkan data secara cerdas, petani dapat mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan sistem pertanian yang efisien dan berkelanjutan. Investasi dalam teknologi IoT tidak hanya memberikan manfaat kepada petani, tetapi juga merupakan langkah penting menuju masa depan pangan global yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan terus mengembangkan dan mengintegrasikan teknologi ini, kita dapat membawa revolusi hijau ke dunia pertanian, memastikan ketersediaan pangan untuk generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H