Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Selenggarakan Kelas Mahir Kopi untuk Pemuda, Dongeng Kopi Bekerjasama dengan Bolone Pakne

2 Desember 2024   21:02 Diperbarui: 4 Desember 2024   23:39 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelas Seduh Manual Dongeng Kopi rutin terselenggara tiap bulan. Kelas yang telah berlangsung sejak 2015 ini mekanisme prosesnya diawali dengan seleksi menulis esei dan hanya dibatasi hanya tujuh peserta. 

Sampai dengan Desember 2024 tercatat sudah hampir 500 jebolan kelas seduh manual yang terbagi dalam tiga jalan, membangun usaha kopi, bekerja di bidang kopi, dan sisanya hanya sebagai hobi.

"Catatan kami ada 475 alumnus yang 60 persennya mendirikan kedai kopi, rumah sangrai 30 persennya menjadi tenaga profesional di kopi, dan sisanya hanya sebagai hobi" Ujar Ayuri Murakabi Wali Kelas Seduh di Dalangan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman tempat Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery berada.

Kelas Seduh Manual rupanya menarik minat banyak pihak untuk diselenggarakan. Penyelenggaraan kelas singkat juga beberapa kali berlangsung di beberapa ruang seperti di kampus, sekolah, dan lembaga lain sebagai bagian kerjasama dengan Dongeng Kopi.

Pekan kemarin bersama Bolone Pakne relawan peduli Sleman Kelas Seduh Manual dipadatkan dalam tajuk "Kelas Mahir Kopi" - kemaki dilangsungkan dua titik di Kelurahan Maguwoharjo, dan Kelurahan Tirtomartani dengan target peserta para pemuda agar memiliki ketrampilan yang berdaya guna.

Pramono Lency, Ketua Panitia mengungkapkan bahwa ini bagian dari memberikan kail bukan ikan kepada masyarakat. Mediumnya kopi.

"Selama ini model bantuan dari pemerintah hanya memberikan ikan lewat format BLT dlsb, padahal ketrampilan justru akan mendorong kemandirian. Itulah sebabnya kami bersama Bolone Pakne menginisiasi kegiatan ini sebagai bagian mendorong gerakan kewirausahaan sosial".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun