Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tipe-Tipe Pengunjung Kedai Kopi, Rangkuman dari Dongeng Kopi: Si Ular!

25 April 2024   18:47 Diperbarui: 25 April 2024   18:49 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Ular, Penyendiri Jago membaca suasana. Dok. Dongeng Kopi


Begitu ditawari pesanan berikutnya masuk ke nota order mangsanya, ia pesan banyak banyak. Kalau rokoknya habis kadang tahu tahu Kembali ada lagi hanya berbekal kerlingan dan Bahasa tubuh.

Ia pandai menyesuaikan dengan lawan bicara tergantung kecenderungan titik sensitifnya dimana. Satu kali pada si Panda ia cerita sebagai anak tunggal, lain cerita sama si Tapir punya adik dua, dengan si Babi curhat keluarga broken home, pada si Musang bilang yatim piatu. Tidak pernah sama dan ceritanya selalu menjual kesedihan untuk menjual iba.

Tapi begitu dengan yang lebih lemah ia akan berseloroh angkuh untuk menundukkan. Si Kelinci sebagai pengamat para pengunjung kedai di Dongeng Kopi menyebutnya si paling ahli teknik aggressive mimicry lewat kata katanya yang manis.

Ular termasuk pribadi yang gesit, mandiri dan dapat diandalkan untuk menghalau Si Tikus yang jadi hama bagi ekosistem kedai kopi, senantiasa waspada, mengukur dan menghitung dengan seksama, sekali menyerang dengan jurus langsung tepat sasaran. Tidak takut pada yang lebih besar, dan bijaksana dalam menghadapi persoalan.

Sebagai makhluk melata Si Ular adalah paling pintar menyembunyikan niat. Ini yang sering membuat terperangkap garda depan dongeng kopi beberapa kali. Kepentingannya kadang goal dengan bantuan yang mengganggu waktu si garda depan lewat aneka manipulasinya seolah olah menjadi kepentingan bersama. Berangkat untuk cari untung barengan pulangnya realisasinya kenyang sendiri si Ular. Gak sekali dua kali pengunjung lain juga kena manipulasinya.
Hati hati dengan Si Ular, ingat pepatah lama; "Pastikan singa yang berjalan bersamamu bukanlah ular yang sedang menyamar!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun